aku tersenyum kepadanya, mengelus punggungnya yang kaku. "lepaskan saja." dia tak menoleh, tampangnya masih sama tegang seperti sebelumnya. "Fira. Zhafira. Artinya keberuntungan, yah seperti itulah yang kurasakan." dia melirik ku heran. aku terkekeh pelan "setiap orang memiliki keberuntungannya masing - masing bukan?" samar ia tersenyum, nampak berpikir, kemudian menenggak cocktailnya.
"ya, kau benar." katanya, tersenyum padaku. aku tersenyum puas, I get his attention.
***
sebagai manusia, aku hanya bersikap manis dengan berterima kasih pada jalan yang takdir berikan. aku sudah lelah dengan permainannya, aku sudah lelah mengeluh, hatiku sudah lelah. jadi ketimbang menangisinya, aku justru menikmatinya. yak, terima kasih untuk kenikmatan ini. dan satu hal, sebenarnya aku tak percaya takdir, karena hidupku ada dalam genggam tanganku
atau bang bara?
GUYSSS VOTE DONGG 😭😭😭
cerita ini versi cool boy yang panjang ya guysss
Be wise
lapak 21+
Gavin Wijaya adalah seseorang yang sangat tertutup, orang-orang bahkan menganggap dia adalah anak yang ansos. Gavin merupakan satu-satunya pewaris keluarga Wijaya. Ia menjadi kesayangan kakeknya.
Meskipun Gavin kesayangan kakeknya tapi Papanya tetap mendidik dia dengan keras sehingga tumbuh dengan sifat otoriternya dan menjadi seorang yang tidak tersentuh. Papanya selalu menuntut dia menjadi nomor 1, hal ini menyebabkan Gavin menjadi tertutup dan terobsesi menjadi top pertama.
Aneska Aliaskim, perempuan pertama yang berani mengajak Gavin berbicara meskipun hal itu adalah demi tugas.
****
Guys cerita ini memiliki konflik ringan ya, tapi ml nya memang agak memiliki sifat yang jelek. Kalian bisa menilai sendiri, Gavin termasuk Greenflag atau Redflag?