"Yak.... bisakah kau membantuku untuk bangkit? Mengulurkan tanganmu misalnya? Aku bahkan tidak memintamu untuk merangkul pinggangku! Wah benar-benar sekali kau ini." Aku yang merasa kesal sedikit menaikkan intonasiku. Dia menoleh kearahku, tanpa berniat untuk membalikan tubuhnya. "Maaf?" Hanya itu yang keluar dari bibir nya. What the fu---ck "HEY!" aku berteriak memanggilnya yang masih saja setia dengan posisinya itu. Aku pun berusaha berdiri sambil merapikan baju ku yang sedikit berantakan. "Hey kau... berbaliklah! Siapa kau berani masuk ke sekolah yang elit ini?? Dan kau.. tidak berperasaan! DASAR MANUSIA MINIM EKSPRESI" Ujarku dengan penuh penekanan sambil berkacak pinggang.