Shan menerima wasiat dari Ayahnya yang terbaring koma bahwa dirinya harus menikah dengan Kallen, nemesisnya yang setengah mati Shan benci. Shan dan Kallen bisa saja menolak, namun hak mereka yang sudah tertulis dalam wasiat terancam dibekukan. Menikah dengan Kallen adalah upaya terakhir Shan untuk membuat Ayahnya terbangun dari koma, sementara Kallen perlu menyelamatkan perusahaan Papanya yang terancam mengalami kerugian besar. Hingga akhirnya, mereka sepakat untuk menjadikan pernikahan ini sebagai bisnis yang saling menguntungkan. Seiring berjalannya waktu, pernikahan Shan dan Kallen semakin terasa rumit. Keterlibatan perasaan mulai mengganggu mereka hingga membuat semuanya hancur berantakan. Tidak ada lagi yang tersisa dari pernikahan Shan dan Kallen, bahkan tujuan awal mereka untuk menikahpun tidak pernah tercapai hingga akhir. Apakah Shan dan Kallen masih memiliki alasan untuk tetap mempertahankan pernikahan mereka?