Mimpi dan perasaan itu datang lagi. Emosi yang hadir dan terus memuncak seolah-olah memompa kemarahannya. Perasaan sakit hati, kekesalan, amarah, dan kepahitan yang menumpuk menjadi dendam. Entah kepada siapa, namun rasanya akan terlampiaskan jika keinginan itu terlaksana, keinginan untuk menghabisi orang yang telah memulainya, keinginan untuk membunuh. George meradang, tatapan matanya seperti iblis yang siap mencabik-cabik lawannya. "Tidak akan kubiarkan, akan kubuat perhitungan dengan pecundang itu. Aku akan menghabisinya." George bisa menjadi iblis dan mesin pembunuh yang halus dan licin. "Aku harus menahan perasaanku walau terasa sangat berat. Kerinduan yang menahun dan mendalam. Kebencian yang tercipta dan ketakutan akan kehilangan kembali. Semua rasa itu berkecamuk dan campur aduk. Apa yang harus kulakukan?" Kinan menangis tersedu. Seorang pria tampan dan memenuhi kriteria lelaki idaman, menatap nanar ke arah Kinan, gadis manis yang sudah menarik hatinya saat gadis itu masih duduk di sekolah menengah atas. Fathan menghela nafas panjang, ia ingin merengkuh gadis itu dan memilikinya selamanya. Mampukah Fathan memenuhi keinginannya, menjadikan Kinan gadisnya, melindungi selamanya? Apakah kehadiran George akan mengubah hidup Kinan menjadi semakin hancur? Dendam apakah yang hadir dalam kehidupan Fathan dan George?
9 parts