Hell is other people [BxB]
  • Reads 4,456
  • Votes 310
  • Parts 4
  • Reads 4,456
  • Votes 310
  • Parts 4
Ongoing, First published Aug 27, 2020
Mature
Berawal dari taruhannya dengan Seo Moon Jo, Yoon Jong Woo melarikan diri sejauh mungkin Eden Residen. Ia bertekad untuk memulai hidup baru dan melupakan sepenggal masa lalunya selama menjadi penghuni di Eden Residen. Namun, Jong Woo mulai merasakan kejanggalan-kejanggalan kembali dalam kehidupannya. Akankah ia bisa memenangkan taruhannya dengan Moon Jo?

Strangers from hell © Kim Yong-ki
Hell is other people [fanfiction] © Regal
Image cover © 帅貔貅貅
All Rights Reserved
Sign up to add Hell is other people [BxB] to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Little Dumplings cover
After Graduation cover
Fiction -sungjake✔ cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
The Qonsequences cover
Kisah Tak Sempurna cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
Kesayangan Bunda cover
Rafa  cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.