Story cover for im afraid i will fall for you forever; by aurorakanza
im afraid i will fall for you forever;
  • WpView
    Reads 187
  • WpVote
    Votes 49
  • WpPart
    Parts 9
  • WpView
    Reads 187
  • WpVote
    Votes 49
  • WpPart
    Parts 9
Complete, First published Aug 28, 2020
[selesai]


Aku hapal betul tas punggung hijau usang dengan garis cokelat apatis. Punggunnya selalu aku perhatikan dari diamter sejauh apapun, terlampau payah untuk sekedar dekati sedikitpun. Lalu katanya itu disebut jatuh cinta, namun bertepuk angin dan sebelah mata. Senja acap kali tertawakan, katanya aku tak akan pernah dapat balasan.


- ini gambaran yang singkat sekali, karna jikalau aku jabarkan satu-satu, seisi pabrik kertas tak akan cukup untuk esaiku.
All Rights Reserved
Sign up to add im afraid i will fall for you forever; to your library and receive updates
or
#969diksi
Content Guidelines
You may also like
Rindu Senin Pagi by Rizardila
25 parts Complete
Kisah ini terinspirasi dari kisah nyata. Kisahku, perempuan bodoh yang terpaksa duduk sebangku dengan laki-laki pintar yang menyebalkan. -- Aku mencarinya di dalam tas, semua isi tas kukeluarkan dan kuletakkan di atas meja. Namun tetap tidak ada. Aku mencari di kolong meja, mencari di bawah meja dan bawah kursi. Hingga sepertinya laki-laki di sebelahku terganggu dengan keribetanku. "Ribet banget." Katanya datar sambil mengeluarkan buku dari dalam tasnya. Aku menoleh ke arahnya sebentar "Apaan, sih, lu?" Balasku kesal. Lalu lanjut lagi mencari-cari pulpenku di dalam tas. Aku ingat betul selalu meletakkan pulpenku di bagian depan tas. Namun pagi ini entah kenapa ia menghilang. "Kaya enggak ada pulpen lain aja." Ucapnya sinis. "Apaan, sih? Orang gue cuma punya satu! Lagian, lu, temennya lagi susah nyari pulpen, bukannya bantu, malah nyinyir." Balasku kesal. Ia menoleh ke arahku. "Mana ada pelajar ke sekolah cuma bawa pulpen satu?!" "Gue cuma bawa satu." Terdengar suara salah satu siswa yang duduk di bagian belakang. "Gue juga bawa pulpen satu doang." Terdengar suara siswa yang lainnya. "Denger, kan, lu? Bukan cuma gue yang bawa satu pulpen ke sekolah. Banyak! Makanya jangan samain orang-orang sama lu. Mentang-mentang rajin, teliti, rapih, dan semua alat tulisnya lengkap!" "Bawel!" Ketusnya sambil membuka buku catatannya. Ia mulai fokus dengan buku catatannya itu. "Yaudah gue pinjem pulpen lu, satu." "Gue cuma bawa satu." Jawabnya pelan. "Bintaaaang!" Teriakku. Bintang terkejut melihatku. Dan sepertinya seluruh siswa di kelas juga menoleh ke arahku. Termasuk Bu Vivi yang sedang duduk di kursi guru. Aku tertunduk malu setelah tidak sengaja membentak Bintang yang tingkahnya selalu saja seperti minta dimaki-maki.
GHAVARI  by alghisty_
10 parts Ongoing
"Heh!! Kalo bukan karena Lo sama temen-temen soglo Lo itu juga gue ngga bakalan jadi ketua OSIS!" Menjadi ketua OSIS hanya karena candaan teman?? Ghava Adimas praharja benar-benar merasa sial. Karena bagaimanapun juga, pada awalnya dia pun membiarkan saja. Dia yakin, bahwa siswa siswi SMA 28 tidaklah mungkin memilihnya? Namun, kenyataannya membuat Ghava stress sendiri. *** "Mana ada kingkong seganteng gue?" Ghava menyugar rambutnya sok keren yang sontak membuat araf yang berada di sampingnya menjambak rambut pemuda itu. "Sakit bangs*t!!" Umpatnya "Shutt up! Ketua OSIS ngga boleh mengumpat, harus jadi contoh dong buat kita-kita" syaheer menyahut sembari cekikikan, tentunya disusul yang lain. Mereka begitu senang menjahili Ghava yang memang sedikit sensi. "Tai!! setan Lo semua! Keluar aja sana!! Gue ngga butuh teman kayak kalian!" *** "Gue rasa, pertemanan kita sampe sini aja," Ghava berujar, air mukanya menunjukkan keseriusan. "Apa va?? Ngga denger gue?" Syaheer pura-pura melebarkan telinganya. Ghava menghela nafasnya "Kita temenan sampe sini aja" ucapnya lagi dengan suara yang lebih keras. "Ha? Wswswswsws?" Kini Araf yang mendekatkan telinganya mendekat pada ghava. "Makanya telinga tuh dibersihin. Congek kan!" Ketus Ghava kesal. *** "Ma! Pokoknya besok aku ngga mau sekolah!" *** "Lagian! Ngapain juga si kalian pada ke sini? Gue tuh udah bilang mama mau ngga masuk sekolah. Malah kalian pada dateng." Lanjut Ghava mengomel. "Kita di suruh Tante Hida by the way" Setia berujar dengan tersenyum manis. "Mana mungkin! Pasti kalian Dateng sendiri, mana cuma numpang makan doang. Ganggu tau ngga!" *** Gadis itu tengah meneduh dibawah pohon beringin yang terletak di samping lapangan. Menengguk minuman dari botol berwarna birunya dengan pelan. "Lo suka cewek kelas sana ya va?"
You may also like
Slide 1 of 10
The Secret My Boyfriend cover
ANELKA CALVARY cover
DUTRA AZALEA (COMPLETED) cover
Rindu Senin Pagi cover
SCOMPARIRE cover
When Mr. Bossy Falling In Love cover
GHAVARI  cover
DeaSea  cover
PELANGI  cover
REGANTARA [SUDAH TERBIT] cover

The Secret My Boyfriend

22 parts Complete

Keduanya menyatukan jari tangannya seakan tak mau pisah. "Kenapa kamu datang tiba-tiba?" "Masalalu yang membawaku kemari." "Lalu untuk apa kamu datang?" "Untuk mencari kebenaran dan cinta." "Kebenaran? Cinta? Siapa...?" "Kamu." Sengaja aku buat random alurnya, biar kamu penasaran dengan cerita awal sampai akhir. Yukk baca ceritanya dan jangan lupa vote dan komen yaa!