[LOOKISM] IF WE WERE VILLAINS | IND Ver.
  • Reads 17,883
  • Votes 2,607
  • Parts 17
  • Reads 17,883
  • Votes 2,607
  • Parts 17
Ongoing, First published Aug 28, 2020
Mature
Park Jong Gun adalah sebuah ketakutan yang terbentuk dari gemerlap kota Seoul. Diusianya yang baru menginjak sembilan belas tahun, dirinya memiliki segalanya. Menjadi otak di balik pendanaan yang di dapat dari dunia gelap untuk Perusahaan HNH, dan telah menjadi salah satu yang terbaik sebagai petarung, hingga ia mendapat julukan-Shiro Oni. 

Eleanor Ransford adalah paradoks berjalan yang melebur di dalam masyarakat. Tidak ada seseorangpun di Korea yang benar-benar mengetahui siapa dirinya. Eksistensinya memikat dengan selubung misteri, tidak hanya dengan penampilannya yang rupawan, namun dengan pemikirannya serta kepandaiannya yang dapat menamatkan sekolah wajib diusia ke enam belas.   

Mereka sama, tetapi juga berbeda dalam satu waktu. Jong Gun selalu berdiri dalam sisi hitam, ia yang memercayai bahwa uang dan kekuatan adalah segalanya. Sedangkan Eleanor yang tidak jelas hitam atau putihnya, ia tidak tertarik dengan uang atau juga kekuatan dan malah memiliki keinginan tak terduga.

Selama enam bulan mereka bekerja sama, dan selama itu pula mereka berusaha menjaga perasaan yang tidak pernah dirasakan sebelumnya.

Dimana dalam ruang tanpa waktu, pada akhirnya pun mereka hanyalah dua remaja yang terlalu cepat menjadi dewasa.



IF WE WERE VILLAINS © 2020. Jauzaa (MONOEXCRO). All Rights Reserved.
All Rights Reserved
Sign up to add [LOOKISM] IF WE WERE VILLAINS | IND Ver. to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Choose Family  cover
JASPER and their boyfriend's cover
Deuxime Chance cover
Serena'de cover
JKT48 GRUP CHAT cover
JEEVANA cover
EGO || SasuNaru cover
Time cover
MY STEPMOM IS MY SENIOR cover
My Sunshine' cover

Choose Family

35 parts Ongoing

Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua mengambil langkah untuk meninggalkan panti agar tidak dipisahkan satu-sama lain. "Adek cepat pilih yang mana." "Itu! Papi!