Ketika berawal dari persahabatan karena sebuah pertolongan. Hingga membuat gadis itu lama-kelamaan menyadari perasaannya. Selalu mengaggumi sosok yang dingin seperti es, tajam seperti silet, dan pedas seperti cabai. Siapa lagi kalau bukan Min Suga? "Jika semua penderitaan dikeluarkan sekarang, maka hanya akan tersisa kebahagiaan." Bijak Suga membuat gadis itu takjub mendengar perkataan dewasanya. "Jadi, bertahanlah. Percayalah, Kau akan menemukan kebahagiaan itu." Namun, apakah bisa seorang Min Suga melupakan masa lalunya dan berhenti berlari? Jujur, gadis itu juga memiliki titik lelah.