Prakata dari Danuwandra
  • Reads 2,864
  • Votes 271
  • Parts 6
  • Reads 2,864
  • Votes 271
  • Parts 6
Ongoing, First published Aug 29, 2020
Blurb :

Pernahkah kalian bertemu dengan seseorang yang berniat untuk menghancurkan hidupnya sendiri? Jika iya, apa kalian yakin dia ingin menghancurkannya sedari awal? 

Cerita ini tentang Brian. Brian Danuwandra. Si sulung dari keluarga Danuwandra yang selalu mengambil satu langkah menuju kehancuran di setiap malamnya. 

Sosok kelam yang menjadi titik hitam bagi kesempurnaan marga Danuwandra di mata semua orang. Senyum Brian itu mengerikan, sikapnya juga selalu menyalahi aturan. Tapi apakah ada yang bertanya, jika kehancuran benar-benar sesuatu yang Brian inginkan? 

"Katanya, bunga Mawar akan tetep jadi bunga Mawar meskipun kelopaknya gugur satu persatu. Tapi kenyataan yang kita hadapi di kehidupan adalah, saat salah satu kelopak kita gugur. Disitulah kita mulai dipandang dengan cara yang berbeda, dan mendapat banyak panggilan menyakitkan dari semua orang. Ya, dunia emang selucu itu."

-Brian Danuwandra-

Begin : (011020)

End :

#WYM2020
All Rights Reserved
Sign up to add Prakata dari Danuwandra to your library and receive updates
or
#49loveyourself
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Argavanil cover
Transmigrasi Queen Antagonis  cover
Kilian [END] cover
ALGRAREZ || The Devil Husband cover
Rachel's Second Life [On Going] cover
CAMELIA [END] cover
ERLAN PANDU WINATA cover
Mr. Stewart and His bodyguard  cover
FIX YOU cover

Argavanil

45 parts Ongoing

Argavanil atau kerap dipanggil Arga adalah sosok anak remaja nakal, dan hobby balapan motor. Dibalik kenakalannya, Arga memiliki segudang prestasi dalam bidang akademik maupun non akademik. Hidup sendiri membuatnya hidup bebas tanpa kekangan atau aturan apapun. Hingga suatu ketika kehidupan tenang Arga tergangu dengan datangnya keluarga kandungnya yang telah lama Arga tinggalkan dan lupakan. "Pulang sekarang!" "Gak ada orang asing yang berhak ngatur kehidupan gue!" "Sayangnya kami bukan orang asing, kamu tidak lupakan, jika kami adalah keluarga kandungmu." "Sialan!"