LOVE INFINITY
  • Reads 172
  • Votes 19
  • Parts 1
  • Reads 172
  • Votes 19
  • Parts 1
Ongoing, First published Aug 29, 2020
cerita ini tentang kehidupan seorang laki² straight yg hidup  dengan para gay, dan ia bukan homophobic. 
ia hanya tidak habis pikir kenapa hanya ia yg straight dan semua temannya bahkan keluarganya ngga ada yg gay.
tapi sepertinya kehidupan mereka ditakdirkan untuk tidak ada yang straight, karna sahabatnya sendiri diam-diam menyukainya sejak lama.
"gue bukan homophobic, tapi gue gasuka lo bersikap kaya barusan sama gue" bentak nanon kepada ohm yg baru saja mendekati wajahnya tanpa jarak dengan nanon.
All Rights Reserved
Sign up to add LOVE INFINITY to your library and receive updates
or
#225ohmnanon
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
BABY CHANIE cover
After Graduation cover
Fiction -sungjake✔ cover
The Best Of Miracle cover
Kesayangan Bunda cover
Rafa [End💗] cover
Little Dumplings cover
antagonis wife [PO] cover
𝐒oerabaja, 1730 cover

Dosa Ku

76 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.