Lia mulai risih karena Dean terus menerus menatapnya, "kenapa sih?" Dean hanya diam, angin yang berhembus kencang sore itu membuat poni tipis Lia berantakan, dengan sigap Dean merapihkannya dengan gerakan lembut, menatap Lia seakan tidak mau kehilangan dunianya. "apasih Dean?" Lia langsung memalingkan pandangannya memilih untuk tidak menatap lawan bicaranya, Dean menangkup dagu gadis manis miliknya itu. "gue nyesel, kemapa gue baru nyadar kalau lo itu semanis ini Li"