"Aku mencintaimu," lirih tapi Beatrice masih bisa mendengarnya dengan baik. Senyum kebangganya merekah, Beatrice berkedip seolah sedang meyakinkan diri-nya sendiri. Dia tidak sedang bermimpi, ini benar-benar nyata dan Beatrice masih tidak mempercayainya. Pria di depannya memiliki fisik yang nyaris sempurna. Pribadi-nya yang hangat dan lembut sangat bertolak belakang dengan pribadinya. Beatrice masih tidak menyangka bahwa dirinya memiliki Taeyong. "Aku juga mencintaimu," Perasaan Beatrice memang benar adanya. Kalaupun ini mimpi, Beatrice tidak ingin bangun. Dia ingin hidup dalam mimpi dan menjadi pengecut yang meninggalkan kehidupan pahitnya. -----