Story cover for aporia. (raw version) by perpetuabara
aporia. (raw version)
  • WpView
    Reads 2,711
  • WpVote
    Votes 150
  • WpPart
    Parts 4
  • WpView
    Reads 2,711
  • WpVote
    Votes 150
  • WpPart
    Parts 4
Ongoing, First published Sep 01, 2020
Pikiran ini selalu menghantuiku. Menjadi beban yang tidak pernah hilang, ketika menjalani hari-hari di sekolah ini. Aku menginginkan apa yang dimiliki orang lain. Setahun lalu, rasanya aku sudah mendapatkan yang aku inginkan, ternyata hanya sekedar intro untuk tekanan yang akan datang.

Tapi, sekarang sepertinya aku sudah menemukan solusi ini. Sebuah solusi untuk kebuntuan berbagai masalah. Makanan yang enak, ponsel cerdas yang canggih, dan tentu saja kerajaan yang mustahil tumbang. Asal, tidak ada yang menghalangiku.

"Bar!"
Sialan. Mulai lagi.
All Rights Reserved
Sign up to add aporia. (raw version) to your library and receive updates
or
#277comingofage
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MEMBUAT HAREM [ ON GOING ] cover
 Istri Untuk Anak Manja (End) cover
Sweet Antagonist✓ (Lengkap) cover
Overdoses Bhita cover
Shadows of the Main Story cover
"Sekolahku Kaya Anime, Tapi Gak Ada Logikanya" cover
ALZEA (TERBIT)  cover
QUEEN { on going } cover
Transmigrasi ayna  cover
hay mantan !! cover

MEMBUAT HAREM [ ON GOING ]

10 parts Ongoing

[ JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW TERLEBIH DAHULU, SEBELUM MEMBACA YA! ] Kalau bisa semuanya, kenapa harus memilih? Begitulah yang selalu ditanamkan dalam pikiran seorang Intan. Salah satu murid sekolah menengah atas, namun berhasil menarik perhatian dunia. Intan adalah artis yang disukai banyak orang melalui perannya, itu kenapa dia selalu menerima banyak lelaki yang ingin menjadikannya kekasih. Terkenal di usia muda karena kepandaian akting dan juga pandai merayu serta memiliki banyak lelaki, Intan sering dikatakan Playgirl oleh banyak orang yang mengenalnya. Lebih gilanya lagi, ketika ia meninggal dan memasuki sebuah novel pun tabiatnya tidak berubah. Prinsipnya tetap saja sama. "Gue nggak cukup satu, jadi semuanya aja gue embat." - Intan.