Secretary Im
  • Reads 36,223
  • Votes 2,588
  • Parts 31
  • Reads 36,223
  • Votes 2,588
  • Parts 31
Complete, First published Sep 02, 2020
Mengapa kamu melakukan ini? Mengapa kamu menghancurkan semuanya? Aku pikir kamu adalah wanita yang baik dan menjaga kehormatan mu. Kamu tahu bahwa aku sudah memiliki kekasih? Lalu mengapa kamu melakukan hal ini padaku, apa kamu sengaja? Aku menyesal telah mengenalmu. ~ Choi Siwon





Sampai kapanpun kamu hanya menganggap ku sebagai sekretaris mu tidak lebih. Saat malam itu kamu menghancurkan semuanya, aku hanya menjadi korban dalam semua permainan mu. Jika kamu menyesal maka terima kasih, karena setelah ini kita selesai. Aku sangat bodoh telah mencintai pria seperti mu. ~ Im Yoona
All Rights Reserved
Sign up to add Secretary Im to your library and receive updates
or
#1yoonwonited
Content Guidelines
You may also like
Pelayan Sang Tuan by luisanazaffya
15 parts Ongoing
Next Story Saga Sesil Banyu Dirgantara & Davina Riley Davina Riley, harus membayar nyawa yang nyaris dan sudah dilayangkan oleh sang ayah, Jimi. Sebagai pelayan Dirga. *** "Davina Riley?" Mata gadis itu mengerjap-ngerjap, seolah menahan rasa kantuk yang mulai menyelimuti. Sebelum kemudian benar-benar tak berdaya dam membiarkan kegelapan mengambil alih, menjatuhkan kepala ke tanah. Dirga menoleh ke arah kaki kanan gadis itu yang masih merembeskan darah. "Kita hanya perlu membiarkannya. Tak akan menunggu lama sebelum dia mati kehabisan darah," ujar Clay, mengamati tangan Dirga yang sudah mengenakan sarung tangan. Tak perlu ada sidik jari yang akan merepotkan. "Dan ini daerah terpencil. Jejak kita akan hilang oleh hujan dan panas." Dirga terdiam. Sekali lagi menatap wajah gadis itu yang mulai pucat. "Dan ini akan menjadi kematian yang mudah untuknya," dengusnya kemudian. Kematian yang diberikan Jimi jelas tidak berjalan mudah untuknya. Bayaran ini terlalu mudah. "Lalu?" Dirga merogoh saku di balik jasnya dan mengeluskan sapu tangan berwarna biru lautnya. Menggunakan kain itu untuk membebat kaki gadis itu. Lalu menggendong tubuh mungil si gadis dan berkata pada Clay, "Panggil seseorang untuk mengeluarkan pelurunya." Clay bekerut kening. "Kau akan menyelamatkannya?" "Ya, aku harus menyelamatkannya lebih dulu sebelum memberinya dan ayahnya hukuman, kan?" Seringai tersungging di ujung bibir Dirga. "Aku butuh pembayaran yang lunas dan mahal."
You may also like
Slide 1 of 10
Pelayan Sang Tuan cover
Abigel of Scandal cover
Hurt ✔[Belum Revisi] cover
『ᴅᴏɴ'ᴛ ʟᴇᴀᴠᴇ ᴍᴇ』| ꜱᴜʜᴏ-ɪʀᴇɴᴇ [✔] cover
The Boss is My Roommate [21+] cover
Still (END) cover
Menjadikanmu Milikku cover
Hello, KKN! cover
My Heart Is Yours (Short Story) cover
Bosku Istriku [SELESAI] cover

Pelayan Sang Tuan

15 parts Ongoing

Next Story Saga Sesil Banyu Dirgantara & Davina Riley Davina Riley, harus membayar nyawa yang nyaris dan sudah dilayangkan oleh sang ayah, Jimi. Sebagai pelayan Dirga. *** "Davina Riley?" Mata gadis itu mengerjap-ngerjap, seolah menahan rasa kantuk yang mulai menyelimuti. Sebelum kemudian benar-benar tak berdaya dam membiarkan kegelapan mengambil alih, menjatuhkan kepala ke tanah. Dirga menoleh ke arah kaki kanan gadis itu yang masih merembeskan darah. "Kita hanya perlu membiarkannya. Tak akan menunggu lama sebelum dia mati kehabisan darah," ujar Clay, mengamati tangan Dirga yang sudah mengenakan sarung tangan. Tak perlu ada sidik jari yang akan merepotkan. "Dan ini daerah terpencil. Jejak kita akan hilang oleh hujan dan panas." Dirga terdiam. Sekali lagi menatap wajah gadis itu yang mulai pucat. "Dan ini akan menjadi kematian yang mudah untuknya," dengusnya kemudian. Kematian yang diberikan Jimi jelas tidak berjalan mudah untuknya. Bayaran ini terlalu mudah. "Lalu?" Dirga merogoh saku di balik jasnya dan mengeluskan sapu tangan berwarna biru lautnya. Menggunakan kain itu untuk membebat kaki gadis itu. Lalu menggendong tubuh mungil si gadis dan berkata pada Clay, "Panggil seseorang untuk mengeluarkan pelurunya." Clay bekerut kening. "Kau akan menyelamatkannya?" "Ya, aku harus menyelamatkannya lebih dulu sebelum memberinya dan ayahnya hukuman, kan?" Seringai tersungging di ujung bibir Dirga. "Aku butuh pembayaran yang lunas dan mahal."