Aku bukanlah Juliet yang dibaca Ju-li-et dalam cerita romeo
cerita romansa yang
berkisah si pangeran tampan yang rela saling berkorban demi cinta mereka
aku adalah julianti yang biasa dipanggil Han-Jul
bukan dicerita Romeo tapi dicerita Romli
si Ganteng
tapi,
Misterius
Kadang baik kadang jahat
Pertemuan kami yang tak sengaja diacara pernikahan sahabatku membuatku selalu terkena sial dengan kehadirannya yang kembali mengusik ketenanganku
sekedar informasi si Romli itu mantan pacarku dulu di bangku SMA, dan orangtuanya memang orang sini
Lalu diacara itu juga aku bertemu teman lama, tidak!
Dulu kami tidak berteman, namun saat ini dia datang dan membuatku melayang dengan sikap manisnya
Namun, manusia itu ibarat sebuah koin yang memiliki 2 sisi, baik dan buruk yang disangga oleh 2 hal yaitu kepribadian dan karakter
Aku sampai lupa dengan ucapanku sendiri,
Apa yang terjadi?
lebih baik kalian baca saja ceritaku ini
cerita tentang
ROMLI AND JULIANTI
Kadang yang terlihat baik tidaklah sebaik yang kita kira begitu pula sebaliknya,
-
-
-
-
-
-
-
WARNING:
*BAHASA CAMPURAN, DESKRIPSI TIDAK MENJELASKAN ISI CERITA
*KALAU ADA YANG SAMA SAYA MINTA MAAF KARENA SAYA TIDAK TAHU DAN TIDAK MEMBACA CERITANYA JADI MOHON DIMAAFKAN
*INI CERITA KOMEDI ROMANTIS,
JADI JIKA ADA BAHASA YANG KASAR MOHON DIMAAFKAN
LATE UPDATE !!!
ttd author chantiq
mwehehehe, udah anggap aja iya!
cusss dibaca ceritanya, jangan cuma discroll doang ye!
[CHAPTER MASIH LENGKAP, EXTRA CHAPTER TERSEDIA DI KARYAKARSA]
Sembari menunggu jadwal wisuda, Sabrina memutuskan menerima tawaran bekerja sementara di Event Planner startup milik seniornya di kampus.
Tentu saja, dia nggak berharap banyak.
Berurusan tiap hari dengan Bang Zane yang menyebalkan itu, siapa juga yang betah?
Sayangnya ... pandemi berkata lain.
Jika rencananya paling lama hanya bekerja selama tiga bulan, sekarang dia bukan saja harus mengulur-ulur durasi menjadi bawahan sang bos kampret, tapi juga jadi salah satu teman karantinanya ... entah sampai kapan.
PS. For better experience, baca WRONGFUL ENCOUNTER dulu