7 chapitres En cours d'écriture Dulu, rumah ini penuh tawa.
Tapi kini, hanya sunyi yang tinggal-menyusup ke setiap sudut, menggantikan pelukan ibu dan teguran ayah.
Hafka, sang sulung, memeluk luka semua orang... tapi siapa yang memeluk lukanya sendiri?
Ia mencoba menjadi atap yang melindungi, tapi justru dipandang sebagai badai.
Adik-adiknya tenggelam dalam duka masing-masing.
Saling membelakangi, saling menyakiti, tanpa sadar, tanpa niat.
Ini bukan tentang siapa yang paling menderita-
Tapi tentang keluarga yang perlahan hilang arah...
Dan satu hati yang bertanya,
"Masih bisakah kita pulang ke rumah yang sama?"