Salah satu syair yang di tuliskan Majnun untuk Layla.
Berlalu Masa
Berlalu masa, saat orang-orang meminta pertolongan padaku
Dan sekarang, adakah seorang penolong yang akan
mengabarkan rahasia jiwaku pada Layla?
Wahai Layla, Cinta telah membuatku lemah tak berdaya
Seperti anak hilang, jauh dari keluarga dan tidak
memiliki harta
Cinta laksana air yang menetes menimpa bebatuan
Waktu terus berlalu dan bebatuan itu akan hancur,
berserak bagai pecahan kaca
Begitulah cinta yang engkau bawa padaku
Dan kini hatiku telah hancur binasa
Hingga orang-orang memanggilku si dungu yang suka
merintih dan menangis
Mereka mengatakan aku telah tersesat
Duhai, mana mungkin cinta akan menyesatkan
Jiwa mereka sebenarnya kering, laksana dedaunan
diterpa panas mentari
Bagiku cinta adalah keindahan yang membuatku tak
bisa memejamkan mata
Remaja manakah yang dapat selamat dari api cinta?
(Bab II, hlm. 10, situasi ketika nyala api asmara dalam hati Qays mulai berkobar dan kebiasaannya kini hanya melamun dan merangkai syair)
kisah cinta Layla Majnun, dan semua syair yang Majnun tuliskan untuk Layla begitu indah dan menyayat hati. Tentang kisah cinta mereka yang tak direstu oleh ayah Layla, dan pada akhirnya Layla dan Majnun menjadi pengantin dari syurga. Ketika terlahir kedunia, mereka saling mencinta, dan setia walau terus berpisah. Hingga akhirnya, Tuhan menyatukan mereka kembali dalam dekapan kematian.
Berbeda dengan kisah cinta Layla Majnun, yang terhalang restu ayah Layla. Kisah cinta pemuda bernama Azfer kaif dan kekasihnya sanaya shafiyyah tidak terhalang restu orangtua mereka, namun apakah yang membuat rumit kisah cinta mereka. kesabaran sanaya, pengorbanan Azfer, dan doa - doa yang mereka panjatkan di setiap sujud. Bisakah membuat mereka bersama? Meskipun mencintai tak harus memiliki, namun bolehkah Sanaya memiliki Azfer dan bahagia bersama hingga syurga-Nya.