Kita seakan berada disebuah ruangan tertutup,
Ada aku, kamu, dan orang-orang dari masa lalu yang terjebak didalamnya,
Kita berusaha membebaskan diri.
Kini hanya tinggal aku dan kamu,
bersama kenangan orang-orang dari masa lalu yang terjebak didalamnya.
"Ini", Dion menyodorkan sebuah kotak berisi kalung kepada Alina.
"Ini buat siapa yon?", tanya Alina bingung.
"Ya buat lo lah masa buat mang dadang", jawab Dion yang menyebut-nyebut mang dadang satpam dikampus mereka.
Alina terdiam menatap Dion, lalu kembali bertanya "untuk apa lo ngasih ini ke gue?".
"Lo pernah bilang, dulu orang yang pernah lo sayang ngasih kalung yang seharusnya buat lo malah dikasih orang lain, jadi gue kasih kalung kunci ini ke lo, kunci itu pertanda kalau lo udah buka hati gue" jawab Dion serius.
Alina kembali terdiam menatap Dion, menebak arti ucapan Dion kepadanya, akhirnya Alina bertanya lagi, "maksud lo?"
Dion menatap Alina dalam. "Lin, gue suka sama lo".
Alina bingung harus menjawab apa, dia memang sudah merasa nyaman bersama Dion, namun dia juga masih belum bisa melupakan cinta pertamanya yang kini sudah berstatus mantan pacarnya.
Apa yang akan terjadi selanjutnya?,
Apakah Alina akan memilih Dion atau memilih kembali pada masa lalunya?
Baca kisah selanjutnya ya readers.
Mulanya, maksud Miura Nara menerima pernyataan cinta berondong tengil yang terus mengganggunya, adalah untuk membuatnya kapok. Dia sudah menyiapkan 1001 tingkah menyebalkan yang akan ditunjukkan selama masa uji coba berpacaran. Dengan begitu, berondong menyebalkan berstatus pacar magang itu memilih pergi meninggalkannya.
Sialnya, ini tidak semudah yang Miura kira. Terlebih saat dia harus tinggal satu atap bersama pacar berondongnya dengan hormon belum stabil alias sangean.
Miura Nara dalam masalah baru yang lebih besar dari sekadar Askara Tarachandra Manggala.