The Last Ackerman
  • Reads 1,316
  • Votes 174
  • Parts 4
  • Reads 1,316
  • Votes 174
  • Parts 4
Ongoing, First published Sep 06, 2020
"Nah sekarang kau terlihat sepuluh kali tidak seratus kali lebih cantik" ia tersenyum, waktu itu Mikasa hanya mengikuti akting yang dilakukan Levi sehingga orang-orang akan menganggap mereka pasangan idaman semua orang, hahaha. Mikasa dengan reflek memeluknya dan berkata "terimakasih sayang" Mikasa tersenyum dan mencium pipinya, tanpa sadar membuat Levi salah tingkah dan bersemu merah, ia tak pernah menyangka respon Mikasa akan seagresif itu. Untuk menutupinya, ia lalu menggandeng Mikasa dan berkata "kau pasti lapar ayo kita ke restoran yang sudah ku pesan"

#ModernAU
#ShingekinoKyojin
#Attackontitan
#Levimika
#Rivamika
#fanfiction

© Hajime Isayama
All Rights Reserved
Sign up to add The Last Ackerman to your library and receive updates
or
#719aot
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Kesayangan Bunda cover
BABY CHANIE cover
Stars Behind the Darkness 2 cover
Choose Family  cover
The Best Of Miracle cover
After Graduation cover
antagonis wife [PO] cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
He Fell First and She Never Fell? cover

Dosa Ku

1 part Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.