Ibarat bunga Edelweis yang bermekaran. Kelopak bunganya mengajariku bahwa, cinta sejati juga butuh pengorbanan, kesungguhan, serta kedewasaan agar kita bisa memiliki cinta sejati itu. Namun, jika tak ada pergerakan, juga akan percuma. Tak ada yang saling tau, karna gengsi menyelimuti hati. Hingga, perpisahan itu datang tanpa permisi ♡♡♡ Viola Martina, gadis yang baru saja menginjak usia SMP. Terpaku dengan senyum lelaki ibarat bulan sabit yang disukainya. Mengejar sosok itu, sampai sampai tak ada waktu sisa untuknya. Mencap diri sebagai bagian dari laki laki itu. Yang padahal bukan siapa siapa. Memulai segala hal yang padahal belum ada persetujuan sebelumnya. Arka Putra Aditama, laki laki bergestur tegap, ber iris coklat, dan bervokal tegas. Lelaki cuek bin bodo amat. Banyak siswi yang mengejarnya. Tak kecuali, gadis biasa berkuncir satu. Arka tau gadis itu mengejarnya. Namun tak dipungkiri, ia tetap diam tanpa pergerakan. Kilasan memori lalu menghambat jalan kedua insan itu. ♡♡♡ "Arka, bolehkah aku mencintaimu?" girang Viola mengibaskan rambut kebelakang. "Tidak boleh," singkat lelaki itu. Lantas, bagaimana lagi cara Viola untuk meluluhkan hati Arka? Dan, apakah Arka bisa memblokir semua memori kelam masa lalu itu? JANGAN EMOSI SAYANG:^