KLM #1: Kelana | ✔
  • Reads 8,336
  • Votes 3,891
  • Parts 31
  • Reads 8,336
  • Votes 3,891
  • Parts 31
Complete, First published Sep 09, 2020
Highest rank
#1 poem (26/11/2024)
#1 diksi (12/12/2022)
#1 words (13/01/2022)
#1 syair (28/12/2022)
#1 puisiindonesia (17/01/2022)
#1 berpuisi (19/02/2022)
#1 antologi (21/01/2022)
#1 kelana (18/01/2022)
#1 pecintasastra (05/01/2022)
#1 wattpadpoetry (06/01/2022)
#2 poetry (12/12/2022)
#2 sajak (01/12/2024)
#2 sastraindonesia (10/01/2022)
#4 nonfiction (30/01/2022)
#5 quote (01/02/2022)
#37 puisi (12/12/2022)

KELANA (n.)
Mengadakan perjalanan ke mana-mana tanpa tujuan tertentu.

Kata seorang kawan, perjalanan ke depan akan semakin berbukit.

"Pastikan kamu tetap berpegang. Atau jika tidak ingin, yang penting kita tetap seiringan," katanya.

Perlahan aku rentangkan tanganku ke udara bebas sembari kedua kakiku tetap mendayuh. Mega sedang cerah, bayu membawa mereka berkembara keliling angkasa. Menyejukkan.

Untuk sekarang, cari tempat yang nyaman, beristirahatlah sejenak. Biar aku bagikan pengalamanku berkelana.


***

Seri Satu dari antologi puisi KLM

©2022
All Rights Reserved
Sign up to add KLM #1: Kelana | ✔ to your library and receive updates
or
#181poem
Content Guidelines
You may also like
LARA 1998 [Tamat] by Wirahayussi
13 parts Complete
"Mau apa?" tanya Agra ketus. "Mau ikutlah," jawab Mila sambil sudah naik ke atas motor. "Hei, siapa yang menyuruhmu naik?" tanya Agra sambil menoleh ke belakang. "Ya tidak ada, aku cuma mau ikut ke mana pun kau pergi," jawab Mila santai sambil mengenakan helm di kepalanya. "Siapa yang mengizinkan?" "Memangnya ada tulisan harus izin begitu? Sudah-sudah, ayo jalan!" kata Mila sambil menepuk pundak Agra seolah laki-laki itu adalah ojek saja. _____________________ "Aku, Agra Wicaksana bersumpah tidak akan pernah membiarkan siapapun lagi pergi meninggalkanku atas alasan apapun itu," tandas Agra kecil, seketika bertekat memulai lembaran hidup baru, tanpa ibu yang membuangnya, hanya dengan paman dan Mila, sahabat kecil yang kelak akan membuatnya paham arti tidak diinginkan. _____________________ Semua berawal dari hilangnya Paman Wicak, satu-satunya keluarga Agra Wicaksana. Awalnya, Agra mengira pamannya sama saja seperti ibunya, yang meninggalkannya karena kesulitan ekonomi di tengah himpitan krisis 1998 yang menggila. Namun, ternyata Agra salah. Ada sesuatu besar di balik menghilangnya Paman Wicak itu. Agra dibantu oleh sahabat kecilnya, Mila, pun mulai menyelidikinya. Selama penyelidikan itulah, Agra dan Mila semakin dekat. Apakah Agra bisa menemukan Paman Wicak? Bagaimana hubungan Agra dan Mila? Tetap terkungkung #friendzone, atau bersatu, saling mengungkap cinta yang mereka pendam? _______________________ Ini kisah LaRa, miLa dan agRa, yang baru mulai berani memupuk rasa bernama cinta, tapi harus terpukul lara seketika.
You may also like
Slide 1 of 20
[1] Rasa dalam Asa | ✔ cover
Kumpulan Puisi Berantai yang bikin Ngakak cover
Athaya & Elgra [TERBIT GRASINDO] cover
RADENTARA  cover
Lovascal : My Lovely Keira cover
Be Your Home  cover
Destiny - Jaesahi ✓ cover
Patiently cover
[TAMAT] Api Unggun Terakhir cover
Sisa-sisa Senja (FINISHED) cover
Rumah Tanpa Batas cover
The Queen Sheyna (END) cover
Menepi Sebentar  cover
LARA 1998 [Tamat] cover
Juni untuk Juli cover
Terlalu Cinta Untuk Pergi cover
ROMANTIKA MAHAJANA [THE END] cover
A Thousand Hearts for Veny [COMPLETE] cover
Seraut Makna Dalam Bait-bait Sunyi cover
JODOH PAK LURAH  (SELESAI & PINDAH DREAME/INNOVEL) cover

[1] Rasa dalam Asa | ✔

200 parts Complete

Highest rank #1 wattpadpoetry (14/04/2019) #1 pencintasastra (26/12/2019) #2 puisiindonesia (12/12/2024) #4 words (12/12/2024) #6 sastraindonesia (12/12/2024) #6 bijak (12/12/2024) #9 perih (08/04/2019) #16 poetry (12/12/2024) #80 poem (14/04/2019) #125 nonfiksi (12/12/2024) "Apa jadinya jika terlalu lama menyimpan rasa?" "Entahlah, kecewa mungkin." Aku mengangkat bahuku. "Lalu, bagaimana rasa itu bertahan?" Aku tersenyum, "kau akan menemukan jawabannya sendiri di sini, di kisah kita." *** Sekumpulan puisi tentang rasa yang berhegemoni dalam serat-serat mimpi, dalam kemustahilan; didedikasikan untuk: kamu, yang sudah terlalu jauh, yang bahkan lebih jauh dari sekadar asa. Seri Satu dari antologi puisi Rasa dalam Asa ©2019