Kalian pasti sudah tidak asing lagi dengan peribahasa 'Don't judge a book by its cover', bukan? Bisa saja, orang yang terlihat memiliki kehidupan sempurna ternyata mempertanyakan keadilan Tuhan. Bisa saja, orang yang berandalan yang tidak tahu aturan justru bisa memberi tahu makna cinta yang sebenarnya. Dan itulah yang terjadi pada Luna dan Sakti.
Luna selalu berhasil membuat teman-teman sekelas merasa iri dengannya. Dia adalah murid paling pintar, paling cantik, dan berasal dari keluarga yang berada. Belum lagi dengan sikapnya yang rendah hati dan tidak pilih-pilih teman, membuat ia disukai banyak teman. Kenyataannya, jika mereka tahu apa yang tengah Luna alami, mereka tidak akan mau ada di posisi Luna.
Sakti Gentala adalah murid paling badung di SMA Widyadharma. Jika papanya bukan salah satu donatur di sana, Sakti sudah lama D.O. Dibandingkan di kelas, Sakti lebih senang menghabiskan waktunya berkeliaran di area sekolah dengan Nikon FM2 yang tidak pernah lepas dari lehernya. Di balik kebandelannya itu, Sakti hanya ingin menikmati hidup. Karena dia tidak tahu kapan maut akan datang menjemput.
Bagaimana jika mereka bertemu? Luna yang lembut tiba-tiba terusik dengan kehadiran Sakti yang mengajaknya 'bersenang-senang dengan hidup'. Dan apakah Sakti siap mengetahui masalah apa yang dihadapi Luna?
(13 April 2021-19 Mei 2021)
***
Cerita ini pure bin murni hasil imajinasi dan renungan keras author. Mohon dihargai dengan cara terbaik versi kalian.
[ FOLLOW AKUN DULU SEBELUM BACA]
Adhisty lah yang tak memahami, bahwa langit memang tak akan mampu memeluk bumi.
Dia si miskin mampukah bersanding dengan dia yang kaya?
Dia yang tak dianggap mampukah bersanding dengan dia si penarik perhatian?
Dia yang tak punya apa-apa mampukah bertahan dengan dia yang memiliki segalanya?
Hubungan ini palsu, tapi mengapa sakitnya asli.
√ Dipublikasikan pada 22 maret 2020