Izumi, seorang mahasiswa Institut Teknologi Bandung semester lima yang mengambil bidang fisika, orangtuanya merupakan campuran Indo-Jepang (ibu) dan Indo-Persia (ayah), hidup seorang diri di sebuah rumah kecil yang dibeli oleh almarhum kedua orang tuanya khusus untuk dirinya sebagai hadiah ketika dia lulus masuk ITB. Pada usia 18 tahun, beberapa hari setelah diterima di ITB, kedua orang tua Izumi tewas dalam kecelakaan pesawat terbang. Kedua orang tua Izumi meninggalkan enam anak termasuk dirinya. Dirinya adalah yang paling tua, dan yang paling menarik, dia adalah satu-satunya anak laki-laki, semua adiknya adalah perempuan. Sejak menjadi mahasiswa, Izumi berpisah dengan kelima adiknya. Adik-adiknya diurus oleh kakek dan nenek dari ayah mereka setelah kedua orang tuanya meninggal. Sebelum menginjak usia 20 tahun atau menginjak semester lima, hidup Izumi normal-normal saja layaknya mahasiswa-mahasiswa seperti biasa. Bermain bersama teman-teman hingga malam, makan-makan bersama, jalan-jalan keliling kota, dan pastinya mengerjakan tugas dengan tenang. Namun, menginjak usia 20 atau menginjak semester lima, suatu hal terjadi dan mengubah kehidupan Izumi yang tadinya normal menjadi rumit. Adik-adiknya yang baru saja naik kelas, memutuskan untuk pindah dan hidup bersama Izumi. Sekarang, adiknya yang tertua bernama Madoka, baru menginjak kelas dua SMA. Kemudian Yumi, baru menginjak kelas tiga SMP. Lalu Mei, baru menginjak kelas enam SD, dan yang terakhir adalah Aira dan Airi, kembar yang baru menginjak kelas tiga SD. Setiap adiknya memiliki kepribadian yang berbeda, kehidupan yang berbeda, dan pastinya akan memberikan permasalahan yang berbeda kepada Izumi. Meskipun banyaknya masalah yang diberikan ole atau berkaitan dengan adik-adiknya dan kehidupan pribadinya, Izumi tidak menyerah untuk menaklukan setiap permasalahan yang ada di depannya, apapun itu.
23 parts