"Ayo kita menikah." Tak sadar ada laki-laki yang menatapnya dengan rahang mengeras dan kepalan tangan yang terbang kemudian mendarat keras di pipi kanannya. Tubuh Dzaky sedikit oleng namun tidak sampai terjatuh, sudut bibirnya juga berdarah. Sedangkan Galang berdiri di depan Diana, menatap tajam pada laki-laki yang sudah berani mengibarkan bendera perang untuknya. "Saya tidak tahu keberanian macam apa yang anda punya, hingga berani meminang perempuan yang sudah memiliki kekasih!" "Peraturannya adalah, sebelum janur kuning melengkung Diana masih bisa memilih laki-laki yang lebih baik daripada anda." Dzaky mengucapkannya dengan nada datar. *** Diana terjebak di antara dua pria yang sama-sama pernah menyakiti perasaannya.