"Kenal sama Aren, adalah kesialan gue seumur hidup." -Glorisa.
"Glo itu, zat pemanis yang diciptain buat gue." -Aren.
Diibaratkan batu dengan batu, yang jika disatukan akan menjadi api. Begitulah kehidupan keduanya, saling melengkapi, tetapi, tak saling menyadari.
Aren dengan segala tingkah absurd dan perjuangannya untuk mendekati Glorisa.
Sedangkan Glorisa, dengan sifat cuek dan bodoamatnya pada Aren. Ia mati-matian untuk menjauhi Aren. Tetapi, perjuangannya cukup sia-sia. Di mana ada Glorisa, di situ ada Aren.
"Najis! Keluar lo dari hidup, gue!" sentak Glorisa.
"Yakin, nyuruh gue keluar dari hidup lo? Nanti nangis ...," ledek Aren.
Ini kisah mereka.
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!]
[JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!]
[JANGAN LUPA SHARE CERITA INI!]
[DON'T COPY MY STORY!]
Started: 12 Juni 2021
Finish: 14 Juli 2021
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA]
#Teenfiction
Blurb :
"Nggak ada yang bisa jatuh cinta di antara kita, karena kita itu sahabat." Ujar Langit yang fokus pada manik mata Matahari.
Matahari memejamkan matanya,kemudian menatap Langit. "Gue bisa jatuh cinta sama lo lang!"
"Tapi lo sahabat gue, Ri."
"Gue tahu lo sahabat gue, tapi bukan berarti gue nggak bisa jatuh cinta sama lo!"
"Inget Ri, kita Itu sahabat dan nggak mungkin jatuh cinta."
"Tapi gue udah jatuh cinta sama lo, Lang. gue nggak bisa berhenti buat suka sama lo!"
"Rii..."
••••
copyright 2020, Kknran04