Trauma masa lalu mengekangnya dalam ketakutan. Hati yang dipenuhi cinta itu berubah hambar tanpa rasa sedikitpun. Setelah bercerai Fauzia menutup hatinya rapat-rapat, tak membiarkan siapapun untuk membukanya lagi. Pernikahan bahagia yang ia impikan malah menjadi belati yang menikamnya dalam kesendirian. Waktunya ia habiskan dengan bekerja dan mengurus pangeran kecilnya. Hingga suatu hari, seseorang dari masa lalu muncul dan memporak-porandakan hati Fauzia.