"Yeyy... kita menang!!" Indah berteriak girang.
"Semangat ya, Guys!" ucap salah satu anggota kelompok Indah.
"Jelaslah, gue semangat, banget malah!! kan ada Indah, ya ngak Ndah??" Ketua kelompok itu berseru sambil menatap Indah.
Indah Pramudya Permata, gadis cantik asli Bandung, ia yang awalnya hanya perwakilan di sekolahnya untuk mewakili sebuah perlombaan dengan salah satu kakak kelasnya, namun diluar dugaan kakak kelasnya justru selalu mengganggunya setelah kenal dengannya.
Hidup Indah yang awalnya sangat damai sebelum bertemu dengan cowok itu yang selalu merecoki hari-harinya, bagaimana tidak setiap bertemu dengan cowok itu Indah selalu emosi.
♥♥♥
REMORSE atau bisa dibilang PENYESALAN, membuat Indah sadar akan satu hal, bahwa selama ini dia telah mencintai sang senior yang selalu menjadi patnernya dalam lomba, hingga saat ini harapan Indah masih sama, yaitu : Berharap sang senior kembali dengan segala sikap konyolnya, walau mungkin itu akan mustahil terjadi, tapi dengan berdoa kepada-Nya apapun pasti akan menjadi mudah.
REMORSE, yah!! itupun dirasakan oleh Richo. Lelaki itu menyesali keputusanya untuk menghilang dari kehidupan Indah. Dia yang awalnya hanya sakit hati karena kepenolakan sang Junior mulai menyesalkan itu, karena saat ia tau apa penyebab adik kelasnya itu menolaknya dan saat itu pula sang Junior dinyatakan telah berakhirnya garis takdir milik Indah. Indah telah tenang disisi-Nya.
Cerita ini ditulis atas pemikiran penulisnya.
Happy Reading para Reader!!
Kaesar Morvayn Leonard, pemuda yang dikenal sebagai pemimpin geng Morvaylus, hidup dalam kekacauan dan pemberontakan. Namun, hidupnya berubah ketika ibunya mengungkap rahasia tentang ayah kandung yang selama ini tidak pernah ia kenal.
"Ibu akan menikah lagi. Keluarga calon suami Ibu... mereka tidak menerima masa lalu Ibu yang memiliki anak," ucap Marcia dengan suara serak.
"Kae, kamu harus menemui ayahmu. Kamu tidak bisa tinggal di sini lagi."
Terpaksa meninggalkan rumah, Kae memulai perjalanan untuk menghadapi masa lalu dan mencari jawaban, sambil melawan kemarahan dan rasa hampa yang membelenggunya.