Story cover for Hello, Future! (Selesai✔) by nlywriter
Hello, Future! (Selesai✔)
  • WpView
    Reads 1,341
  • WpVote
    Votes 632
  • WpPart
    Parts 27
  • WpView
    Reads 1,341
  • WpVote
    Votes 632
  • WpPart
    Parts 27
Ongoing, First published Sep 13, 2020
Fase kehilangan adalah fase yang sangat menyakitkan. Pastinya setiap orang yang mengalami fase itu akan sangat sedih. Tetapi apakah dengan sedih berlarut-larut adalah hal yang tepat?

Tidak! Life is must go on!

Ini kisah Bianca Fradella,
Seorang gadis yang terus saja kehilangan sosok penting didalam hidupnya. Bahkan ia sempat kehilangan jati dirinya. Ia pun mendapatkan banyak pelajaran dari kisah hidupnya. 

Jangan lagi menoleh ke masa lalu, tetapi fokus lah ke masa depan. Bianca siap membuka lembaran baru!


#rank 4 in Belanja (29 sept 2020)
#rank 9 in Percaya diri (4 okt 2020)
#rank 1 in cerah (7 okt 2020)
#rank 5 in memaafkan (4 okt 2020)
#rank 8 in suram (4 okt 2020)

Dari cerita ini, ambil yang positifnya, yang negatif dibuang.

#tantanganwritora

🦋🦋🦋

28, september ²⁰²⁰
All Rights Reserved
Sign up to add Hello, Future! (Selesai✔) to your library and receive updates
or
#37bianca
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Forget  cover
Lencana SK cover
02; Embrace The Past✔ cover
Gone(✔)🔚 cover
(Sad)tember •END• cover
𝓐𝓷𝓽𝓪𝓰𝓸𝓷𝓲𝓼 𝓕𝓪𝓶𝓲𝓵𝔂  cover
The Red Angkot  cover
Daisy [COMPLETED] cover
Kejar Mantan [END] cover
ELANG cover

Forget

49 parts Complete

Dalam hidup, harus ada yang merelakan sesuatu untuk kebahagiaan orang lain. Seperti halnya Lentera. Selama hidup, banyak sekali yang ia relakan untuk Pelita, saudari kembarnya. Iqbal Dirga. Dia sendiri harus merelakan cintanya demi kebahagiaan orang yang sangat disayangi oleh pujaan hatinya. Karena sebuah taruhan dan rasa benci akibat kesombongan, Iqbal akhirnya menyadari jika yang ia cintai adalah Lentera. Bukan Pelita. Di hidup ini ada banyak masalah yang dihadapai. Semuanya bukan tentang cinta. Ini masalah keluarga, persahabatan dan cinta yang dipadukan menjadi satu. Bisa dibilang, ini seperti novel petualangan untuk melenyapkan luka yang tercipta. Karena ketika ada rasa sakit, rasa sesak, rasa sedih saat harus merelakan, rasa lelah harus berpura-pura bahagia, kita harus melupakannya. Karena masalalu akan semakin kurang ajar jika kita terlalu sering mengingatnya. Jadi, melupakan adalah solusia yang terbaik. Penawar dari hati yang patah, adalah ingatan kita sendiri. Lupakan. Dan bentuklah yang baru.