"Wil!" Langkah kakinya terhenti karena Kei memanggil namanya. Wil menoleh ke belakang tanpa menyia-nyiakan seperempat detikpun. "Besok ke sini lagi, gak?" Mata Kei menatapnya dengan penuh harap. Wil meneguk ludahnya. Apakah ini tanda bahwa semesta dan keberuntungan benar-benar berpihak padanya? Waktu seakan berhenti sesaat, membiarkan Wil bergulat dengan egonya untuk kesekian kalinya hari ini. Mungkin untuk berteman saja tidak apa-apa, Ia berusaha meyakinkan dirinya sendiri. Tidak bisa. Tidak boleh. Wajah seseorang muncul dalam benak Wil. "Wil?" "Iya, besok ke sini lagi. Sampai ketemu besok...?" Kedua sudut bibir Kei terangkat ke atas. "Sampai ketemu besok." [ A story of Illicit Affairs ]