Gito terlahir dari keluarga yang sangat miskin. Sehari-harinya pemuda itu bekerja sebagai pesuruh. Apa saja ia geluti untuk mendapatkan sedikit uang. Tidak banyak yang dapat diandalkan dari anak muda itu kecuali kerja kerasnya. Kiyai Nuhghin adalah bapak dari seorang gadis yang Gito kagumi. Gadis itu bernama Robiah. Mereka sebenarnya saling mencintai namun keduanya enggan untuk berkata jujur. Hingga pada suatu haru Gito dengan lancang mencium pipinya. Hubungan mereka pun semakin diselimuti masalah. Antara kejujuran dan batasan yang harus senantiasa digenggam erat sebagai seorang muslim. Gito bukanlah anak yang berpendidikan namun tekat dan kerja kerasnya telah banyak menghasilkan sesuatu untuk desanya. Itulah mengapa Kiyai Nuhghin begitu baik kepadanya. Juga Robiah yang sebenarnya menyimpan hati secara diam-diam. Kemiskinan yang panjang telah mewariskan mental baja tahan banting. Di sebuah kota yang jauh, Gito mendapatkan banyak sekali pengalaman bekerja dan semua pekerjaan itu sejatinya hanyalah pekerjaan kasar saja. Anak muda itu pernah bekerja sebagai pedagang hingga kuli proyek kontrakan milik salah seorang Pak. Haji pun pernah ia geluti. Memang tidak banyak menghasilkan pundi-pundi uang dan tak akan mungkin ia mendadak kayak karena pekerjaan itu. Pada suatu hari Robiah memberikan sebuah pesan kepada Gito. Isi pesan itu menyuruh agar pemuda itu segera pulang ke kampung halaman. Gito yang tak tahan lagi menahan rindu kepada kampung halaman akhirnya memutuskan untuk menunaikan pesan tersebut. Sebenarnya isi pesan itu ditulis oleh Kiyai Nuhghin yang ingin meminta bantuan kepadanya.All Rights Reserved
1 part