21+ Cerita ini ditulis karena dulu saya pernah mengunjungi sebuah desa yang sejujurnya saya menganggap itu surga dunia. Bukan, bukan karena di sana banyak laki-laki tampan, melainkan saya takjub dengan keindahan alamnya yang luar biasa hebat.
Ada banyak bukit, ada area hutan, ada banyak sawah, ada danau, aja mesjid besar di tengah sawah, ada pemandangan deretan gunung Bandung yang entah apa nama gunungnya, ada gunung batu sangat besar yang ditumbuhi lumut hijau, ada waduk, ada air terjun dan ada perkebunan dimulai dari kebun jagung, kubis, tomat dan lain-lain.
Sepanjang waktu saya di sana, saya selalu berpikir, bagaimana jika di tempat maha hebat itu tinggal seorang laki-laki desa dengan sorot mata tajam, tubuh atletis dengan warna kulit cokelat terbakar matahari, dia anak dari keluarga kurang mampu yang kerjaannya memotong kayu atau serabutan, dia punya sifat sangat lelaki, manly gak banyak omong dan dia ditakuti oleh orang-orang di sana karena bentuk fisiknya.
Pertanyaan saya ... bagaimana?
Jika laki-laki yang saya taksir umurnya 32 tahun itu ada, di sana, maka saya 100 % yakin, tempat itu adalah surga dunia yang saya cari.
Makanya, saya memutuskan menulis surga dunia impian saya di sini, dengan judul Lelaki Desa. Semoga kalian menyukai surga dunia yang selama ini saya fantasikan di dalam pikiran saya.
Salam,
Bang Juna
Warning! Cerita ini cerita laki-laki x laki-laki ya, tidak diperuntukkan untuk homophobia dan anak di bawah 19 tahun. Selamat membaca.
"Kalau dilihat orang, bagaimana nih om"
"Yaudah, kita tunjukin aja pada semuanya"
"Hmmm.... Om, kamu cinta sama aku"
"Hump... Gimana yah"
"Om cinta gak?"
"Ayo kesini sweetheart"
"Om......!!"
"Iya iya, My Innocence"
Cerita antara Orang Dewasa dan Seorang Remaja.
Cerita R18+
Jika Homophobic harap menjauh
Gay, ManxBoy
Was #1 LGBT
-Gee-