"Kamu suka salju atau hujan bunga?" Tanya Kamila seraya mengayunkan tangannya untuk merasakan hujan kelopak bunga cherry blossom yang gugur akibat tertiup angin. "Kamu. Aku menyukaimu. Aku akan menikah denganmu saat aku besar nanti" Kamila menatapnya lalu memberikannya senyum. Mimpi itu yang selalu membayanginya setiap malam. Bahkan sampai pada usianya yang telah menginjak 18 tahun, dimana sudah saatnya ia menghadiri prosesi pemilihan calon putri yang kelak menjadi Ratu saat ia menaiki tahta di usianya yang ke 21 tahun sesuai janji mendiang Raja Ariaka yang merupakan kakeknya. Namun ia selalu mencari alasan untuk menghindari prosesi itu karena wanita yang ingin dinikahinya kini menghilang. Tanpa sebab dan alasan yang jelas. Dan disisi lain ada Pangeran Arlana yang terus berusaha untuk merebut tahta Raja Arana yang tidak lain adalah Ayah kandungnya sendiri yang juga terus mendesaknya untuk segera menikah. Meskipun mereka tidak tahu bahwa ada sebuah janji yang harus ditepati. Demi cintanya..