SERENDIPITY
  • Reads 231
  • Votes 89
  • Parts 19
  • Reads 231
  • Votes 89
  • Parts 19
Ongoing, First published Sep 16, 2020
Haiiiii.....

Jatuh cinta itu kesalahan besar!!!

Apalagi jika dia adalah Park Jimin 

Bayangkan saja. Kalian bekerja sebagai seorang coordi (team koordinasi/koordinator) disebuah agensi terkenal-Bighit.

Banyak sekali orang yg ingin sekali, merasakan begitu dekatnya seorang coordi dan artisnya melalui sebuah interaksi. meski hanya singkat.

Tapi inilah masalahnya. Lyn-Selyndrina itu namaku .
Aku tak yakin ini jalan yg benar.
Mencintai seorang Park Jimin. ohh benar-benar membuatku gila
.
.
.
.
.
.
Penulis amatir is here (◍•ᴗ•◍)
Ini adalah first story' yg aku buat
Real pemikiran aku sendiri,tanpa campur tangan pihak lain✌️

Mengingat kan kembali bahwa votmen tidak diwajibkan.
Berharap kalian suka ✨




Cipruthq_0505



19 feb 2021
All Rights Reserved
Sign up to add SERENDIPITY to your library and receive updates
or
#256serendipity
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
He Fell First and She Never Fell? cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
How To Be A Good Papa | Noren cover
Kesayangan Bunda cover
After Graduation cover
Kisah Tak Sempurna cover
Fiction -sungjake✔ cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover

Dosa Ku

65 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.