"Plakkkk.." Baru saja tamparan keras dari tangannya mendarat di wajahku.
Umi membisu. Khawla tak bergeming. Suasana rumahku membeku bak salju di kutub.
"Lakukan lagii, tampar haura lebih kuat lagi! Amukku dengan suara keras yg bergetar.
"Plakkkk! Sekali lagi tamparan itu mengenai wajahku, kali ini aku benar-benar tak berkutik.
" Masuk ke kamarmu, atau sekali lagi akan abi tampar kamu!! Suara itu terdengar sangat marah dan menyimpan kekecewaan..
Untuk kali pertama didalam hidupku, laki-laki yang paling aku banggakan membuatku kecewa. Abi benar-benar keterlaluan. Hanya karna aku tak memakai kerudung ke luar rumah aku harus mendapat tamparan keras yang bisa ku pastikan takkan ku lupa seumur hidup."Inilah bersik yang terlintas dari hatiku kala itu saat hijrahku belum didepan mata"
"Seharusnya abi tidak boleh sekeras itu kepada haura. Dia masih remaja, masih banyak hal yang ingin dia tahu" Bela umi padaku.
"Apa yang akan abi katakan pada Allah bila Allah bertanya perihal pertanggungjawaban? Abi gagal, mi... " bibirnya bungkam matanya basah.
Itulah obrolan umi dan abi yang ku dengar sehari setelah kejadian itu. Sebenarnya apa alasan abi memaksaku untuk memakai kerudung dengan konsisten. Bukankah aku sama seperti remaja perempuan lainnya, yang masih ingin menikmati masih muda ku?
"Abi ingin masuk syurga. Dan Syurga tidak menerima perempuan yang tidak berjilbab. Umi sudah berjilbab, khawla yang lebih kecil dari haura pun sudah mulai kita ajarkan berjilbab" Abi menangis dihadapan umi dan khawla..
Laki-laki yang paling ku banggakan itu, tak pernah serapuh dan seroboh itu. Hari itu aku melihat abi menangis sejadi-jadinya. Laki-laki hebatku menangis karena ku, YaAllah aku sangat berdosa.
Hari ini, kepada dunia "Maaf.. Aku menyerah! Aku tutup buku dari masa kelamku. aku akan menjadi wanita kebanggaan Abiku dan wanita yang diterima syurga. Selamat tinggal rambut indah, aku tutup dulu!!
Ini cerita kelimaku
Semoga menginspirasi
Love,
Terimakasih ♥