"Berguna dong, Jay. Gue bisa pinter dan lo bisa bebas." Meda menarik kasar kerah seragam Jay hingga wajahnya berhadapan dengan wajah Meda, sangat dekat hingga hampir bersentuhan. "Gue nggak main-main, Jay."
"Lo kayak cewek murahan tau, nggak?" Jay mendorong bahu Meda, dapat dia lihat gadis itu tertegun beberapa saat, wajahnya tidak seceria sebelumnya.
Si Rajendra tersenyum miring, dia mendekat kepada Meda. "Atau lo emang cewek murahan?"
Namun, akhirnya Jay terbelalak, Meda yang yang menamparnya dengan senyum manis di bibirnya. Pipinya nyeri dan memerah, suaranya mencuri perhatian. Namun, orang-orang mundur perlahan, karena menyangka Jay akan melakukan pembunuhan.
"Pikir! Cewek murahan ini yang lo bilang bisa bikin lo sakit kemarin." Meda bahkan mendorong kening Jay dengan telunjuknya seakan merendahkan derajatnya sebagai pria.
"Lo juga harus inget, cuma gue yang bisa bikin lo bebas." Sekali lagi, Meda tampar Jay di pipi sebelahnya. "Dua kali hinaan, dua kali tamparan. Setiap lo hina gue, gue akan tampar lo. Semoga terbiasa."
Genre : Teenfiction
Tag : #projay #jayrajendra #andromedasekar #ansos #sosiopat #teenlite #remaja #romance #keluarga #persahabatan #project #jay #meda #otoriter #persaingan #eventMIKA #OnwardMedia #Logophilecom #novel
Kaesar Morvayn Leonard, pemuda yang dikenal sebagai pemimpin geng Morvaylus, hidup dalam kekacauan dan pemberontakan. Namun, hidupnya berubah ketika ibunya mengungkap rahasia tentang ayah kandung yang selama ini tidak pernah ia kenal.
"Ibu akan menikah lagi. Keluarga calon suami Ibu... mereka tidak menerima masa lalu Ibu yang memiliki anak," ucap Marcia dengan suara serak.
"Kae, kamu harus menemui ayahmu. Kamu tidak bisa tinggal di sini lagi."
Terpaksa meninggalkan rumah, Kae memulai perjalanan untuk menghadapi masa lalu dan mencari jawaban, sambil melawan kemarahan dan rasa hampa yang membelenggunya.