Karena setiap rasa tidak pernah memilih dimana ia akan terjatuh, pada siapa, dan mengapa. Sejak awal Alinea telah menjadi pusat orbit dari hidup Aksara. Ketika semesta tidak berpihak padanya, hanya perempuan itu yang mengenggamnya. Karena sejak awal Aksara memang tidak pernah mengenal warna dalam hidupnya sebelum perempuan itu menariknya dari dalam kegelapan. Ia bahkan lupa caranya bahagia dengan arti yang bahagia yang sebenarnya. Lalu ketika Aksara mulai berpikir bahwa bahagianya akan datang. Semesta akan selalu punya caranya sendiri untuk menjatuhkannya. "Lu gatau rasanya jadi gw, mencintai seseorang tapi harus pura-pura gapunya rasa" - Aksara Dirgantra - "Lu yang ngehancurin semua ini, Sa" - Alinea Arrabelle-