'Mereka bilang, kita kuat. Nyatanya, kita lemah.' Kalimat itu meluncur begitu saja dari mulut sang gadis yang telah menahan perasaannya bertahun-tahun. ******* Alka Rizkian? Pemuda itu populer di jurusan bahkan di kampus, meskipun tidak sepopuler layaknya bintang sinetron. Tubuhnya atletis, ramah, tampan, dan yang pasti, pintar. Bahkan IPK-nya hampir menyentuh angka 4 jika bukan karena mata kuliah umum. Tentu saja bertolak belakang dengan gadis itu, meski tidak semuanya. Kanaya Triastari. Gadis yang hingga di tahun ketiganya berkuliah, masih tidak mengerti mengapa ia bisa masuk ke dalam salah satu kampus yang tricky se-Indonesia ini. Keduanya memang sahabat sejak kecil. Namun tetap saja Kana merasakan suatu yang aneh saat ia menatap Alka. Keegoisan kecil masa muda terus tertahan sampai semua meluap dalam selimut 'pendidikan'. Hingga perasaan itu mempertaruhkan semua hubungan dan kenangan mereka selama ini. Kana sang Hidrogen. Alka sang Iod Bersatu karena hubungan. Terpisah karena keadaan. Apa ikatan lemah itu dapat menguat? Atau tetap merenggang layaknya hidrogen iodida dalam air? __________ © Mei 2022 (Republish)