Yang Aryla tau, hanya sebatas menyukai, disukai dan diperjuangkan, dan seumur hidup, baru kali ini tau rasanya berjuang untuk seseorang. Lelah, tentu saja, itu semua dilakukannya agar peraasaannya sampai kepada dia, pria yang membuatnya jatuh cinta.
****
Aryla tidak menyangka jika ia akan jatuh cinta pada orang asing yang dilihatnya dihalte bus. Pria yang membuatnya resah, meskipun tidak tau dimana ia berada.
Sampai kemudian, setelah beberapa waktu berlalu, ia bertemu dengan pria itu dikampusnya. Seperti mendapat undian, Aryla sampai melakukan hal konyol didepan pria itu. Tapi, meskipun begitu, Aryla masih tidak tau, walaupun hanya sekedar nama pria itu.
Hingga, saat diperpustakaan ia menemukan sebuah KTM. Ia lalu menyimpan KTM itu didompetnya, tanpa terfikirkan untuk mengembalikan benda pipih itu ke pemiliknya.
Siapa sangka setelah mengembalikan KTM itu, respon pria itu malah membuat Aryla sedikit kecewa. Pria itu marah dan menjadikan Aryla alasan dia tidak ikut wisuda karena tidak segera mengembalikan KTM nya.
Pria yang membuat Aryla jatuh cinta, dan pria pemilik KTM itu adalah orang sama, karena Aryla sudah bertekad, apa usahanya itu akan membuahkan hasil?
Baru beberapa kali bertemu, dua manusia berbeda jenis kelamin itu memilih untuk melangsungkan pernikahan.
Mereka menikah bukan karena cinta. Mereka juga bukan menikah kontrak seperti yang dilakukan tokoh fiktif di dalam drama atau novel. Mereka menikah atas kemauan sendiri.
Menikah, hidup satu atap, tapi mereka fokus pada diri masing-masing. Terlalu aneh menyebut hubungan mereka sebagai pernikahan, tapi nyatanya mereka menikah sah secara hukum dan agama.
Karena perkenalan yang terlalu singkat, membuat mereka menyadari betapa berbedanya kepribadian satu sama lain. Ada saja hal-hal kecil yang mereka perdebatkan.
Bisakah mereka hidup bersama meski tanpa cinta? Atau justru cinta akan datang seiring kebersamaan mereka?
Highest Rank:
#4 Imperfect
#10 Surabaya