[Fanfiction/Romance] [Follow akun author, karena seorang penulis bijak akan tahu bagaimana caranya menghargai sebuah karya!] Senja akan selalu siap siaga, ketika harus menggantikan Fajar. "AKU BUKAN PEMBUNUH YANG KALIAN MAKSUD!" teriak gadis remaja dengan bola mata yang selalu terlihat sendu. "SAYA TIDAK PEDULI! LENGANMU BERDARAH! TANGANMU MEMEGANG SEBUAH PISAU! KAMU ADALAH PSIKOPAT KEJI!" "DASAR ANAK KURANG AJAR. TIDAK TAU DIUNTUNG! KAMU PANTAS DIKUCILKAN!" Sayang? Aku bukan seorang pembunuh. Aku mencintaimu, dan tidak mungkin aku tega melenyapkan seseorang yang aku cintai. Papa? Jesi ingin dipercaya. Jesi ingin dibela, Jesi juga ingin selalu tinggal di rumah hangat kita yang dulu. Mama? Jesi mau mama mengusap air mata ini. Tenangkanlah jiwa Jesi yang meronta-ronta, berikanlah Jesi sedikit kelembutan yang masih tersisa didalam hati kecilmu. Mengapa kalian harus mengisolasi jiwa dan raga ku? ~Ini tentang Jesi, seorang anak yang mengalami home alone karena peristiwa broken home. ~Tentang kesalahpahaman yang seharusnya diusut, tentang perjumpaannya dengan senja yang akan mensubstitusikan sang fajar. ~Sebuah kehidupan tanpa warna-warni! Tanpa rasa manis! Tanpa kasih sayang! Hanya ada kesesakan untuk menemani kesunyian! ~Dia tersenyum, namun terluka. Bahagia, namun harus berpura-pura. Dia selalu terlihat tegar, tapi pada akhirnya ia sangat rapuh. ~Gadis itu mulai belajar untuk bahagia ketika bertemu dengan seorang pendaki tampan, namun memiliki kekurangan. "AKU SEORANG PEMBUNUH, APA KAMU YAKIN INGIN MENCINTAIKU?" "AKU YAKIN, KARENA AKU TAHU SELURUH ISI PIKIRANMU!" ~Mereka saling menggantikan, namun sayang hubungan itu tidak pernah direstui. ~Dia fajar, dan Kamu adalah senja penggantinya. Tapi, apakah senja akan selalu bersinar jika ada yang menjemputnya untuk pulang? @karyasendiri #Jentikkan jemarimu, maka saat itu kamu bisa mengubah dunia dan dunia mewujudkan mimpimu.(Sofia) Rank📝 #1 Home Alone #1 Membaca Pikiran
66 parts