"Tenang saja, ini hanya pernikahan palsu."
Sejak lahir, Marsya Dewawarman tahu musuh abadinya adalah Jovan Nataprawira, cowok menyebalkan yang tinggal di seberang jalan. Seganteng apa pun dia, enggak menjadikan Marsya menoleransi tingkah Jovan yang mengganggu.
"Kalau Jovan mati duluan, kupastikan datang ke pemakamannya dan kuludahi mayatnya!"
Selama belasan tahun, berseteru dengan Jovan sudah menjadi rutinitas wajib bagi Marsya. Sepasti kereta api yang berangkat pada jam yang sama setiap harinya. Namun suatu hari, Ny. Esmee De Jong meninggal dunia. Beliau adalah nenek tua baik hati yang gigih mendamaikan dua keluarga yang berseteru. Ketika meninggal, Ny. Esmee De Jong meninggalkan sebuah warisan besar. Namun ada syaratnya ....
Marsya dan Jovan harus menikah selama satu tahun.
* * *
Halo, Sahabat! Maaf aku menghilang lagi berminggu-minggu. Seperti biasa, aku mengurusi dulu real life business, supaya bisa tetap survive. Tapi, aku sudah menyiapkan cerita baru. Dengan genre yang kayaknya pretty much sama seperti Oneng, tapi totally new! Tokohnya baru, latarnya baru, dan semuanya baru.
Yang ini, akan kubuat lebih pendek dari ceritanya Oneng. Maklum, Oneng tuh cerita pertamaku, jadinya aku kebablasan. Yang ini, kuusahakan normal sepetri novel romcom lainnya. Selamat membaca! Semoga suka!
Gaura Gyana harus menikah dengan Wirabadra Pangestu, karena sang kakak -Serena- menghilang tiba-tiba seminggu sebelum pernikahan dimulai. Gaura tidak bisa menolak, karena sebagai anak angkat, ia tidak berhak banyak menuntut. Ia bersedia menikah dengan Badra, meski gadis itu tahu jika bersamanya hanya sekadar pelampiasan untuk lelaki itu.