"Saya gak setuju kalo kamu bilang duri itu lambang kejahatan," ucap gus Ahmad yang sekarang sudah ada dihadapanku.
"Saya nggak butuh persetujuan dari njenengan kok! Kan ini pendapat saya," balasku ketus.
Dia menyeringai atas jawaban yang kulontarkan, "Saya juga gak butuh penolakan dari kamu buat ungkapin pendapat saya."
"Apaan sih, Gus! Jangan buat mood saya buruk deh, masih pagi ini," ucapku sewot. Ish, tua diusia muda nih, kalo aku nikah sama dia.
"Tau nggak, mawar itu ibarat seorang perempuan loh," ujarnya tanpa menghiraukan ucapan dariku.
"Kok bisa?" tanyaku dengan heran. Ok, aku mulai penasaran tentang cerita darinya kali ini.
Gus Ahmad menunjuk pada salah satu mawar, "Perhatikan ini dengan baik."
~~~~~~~~
Bim salabim jadi apa kelanjutan cerita ini? Penasaran kan 😜 yuk baca.
Warning Guys!
Typo bertebaran dimana-mana, buat yang nemuin jangan sungkan buat komen ya.
Jangan lupa tambahkan ke perpustakaan, biar kalian dapat notice kalo aku publish chapter baru, and jangan lupa vote juga ya cerita nya.
Semua orang tahu, seberapa tak suka nya Sabrina Mysha dengan dosennya yang bernama Bima Wiratama Surya.
Karena pria itu selalu menatap tajam kearah nya ditengah jam perkuliahan berlangsung.
Dan, karena satu kondisi, dia harus menjebak dosennya itu ke dalam permainan penuh gairah.
Apa Mysha berhasil menuntaskan aksinya? Atau dia yang terjebak dalam permainan yang dia buat sendiri?