Samantha West, atau yang lebih dikenal Sam, sulung dari tiga bersaudara dan menjadi satu-satunya yang belum menikah. Seorang ghost writer di sebuah agensi bernama Wispy Writey. Selain menjadi ghost, Sam bermimpi untuk menerbitkan bukunya di penerbit impian, Reverie Remedy.
Matt, Matthew Williamson, editor in chief di Reverie Remedy. Anak tunggal pemilik perusahaan penerbitan Reverie Remedy tapi tidak pernah tertarik dengan dunia penerbitan. Sialnya, Matt punya intuisi yang bagus ketika memilih naskah mana yang akan diterima oleh Reverie Remedy. Cita-cita terpendam pria tersebut adalah bergabung dengan temannya di garasi restorasi mobil klasik, Rusty Runny.
Sam berusaha untuk tidak panik ketika mendapati Matt merupakan groomsmen yang tidak bisa mengikuti gladi resik. Sam menghabiskan lima tahun terakhir untuk menghindari pria itu, termasuk mengambil langkah ekstrem pindah, menjauh, dari rumah orang tuanya. Bukan apa-apa, Matt mengingatkan Sam akan peristiwa super memalukan yang belum bisa ia lupakan hingga saat ini. Matt merupakan salah satu orang yang menolong Sam ketika dirinya tercebur selokan taman di siang bolong. Sedangkan untuk Matt sendiri, pertemuannya dengan Sam membawa kembali desir-desir halu di hatinya. Mengingatkannya masa-masa SMA ketika dirinya diam-diam memperhatikan Sam. Gadis itu pula yang membuat Matt keranjingan membaca, hobi yang menjadi kutukan baginya. Kutukan, karena membaca menjadi pemicu sesuatu dari dirinya untuk bisa menjadi editor handal dengan intuisi yang hebat mengenai naskah-naskah laris. Kutukan pula, karena hal tersebut membuat Mom semakin tidak bersedia melepaskannya untuk mengejar impiannya merestorasi mobil klasik. Bagi Mom, derajat seorang montir di bawah seorang editor yang bekerja di kantor dan berpakaian rapi.
__________
Versi revisi bisa dibaca di bit.ly/DazeyDreamy
Cover by Canva
"Tapi apa sebenarnya yang harus kamu lakukan untuk memenangkan taruhannya?"
"Gampang. Kita hanya harus berpacaran."
Bagi Rama, masa kuliah adalah masa-masa penuh kebebasan dan waktu untuk bermain-main sepuasnya. Sementara bagi Gita justru kebalikannya. Bangku kuliah adalah masa penuh perjuangan untuk mencapai kebebasan menentukan tujuan hidup setelah lulus nanti.
Rama dan Gita dipertemukan oleh taruhan konyol. Keduanya tidak sadar bahwa saat memutuskan untuk bekerja sama, perasaan mereka secara perlahan berkembang tanpa bisa dikendalikan.
Gita berusaha membuat Rama mengerti pentingnya untuk berusaha keras dan merencanakan hidup sebaik-baiknya. Sementara Rama tanpa henti berusaha membuat Gita mengerti cara terbaik untuk bersenang-senang.
Mampukah Rama dan Gita, dengan watak yang bertolak belakang, bersisian dalam menjalani hidup di bangku kuliah dan memahami arti dari jatuh cinta yang sesungguhnya?
----Catatan----
Cerita ini sudah diterbitkan oleh Elex Media Komputindo. Versi cetak dapat dibeli di toko buku Gramedia atau Gramedia.com