Correct Me If I'm Wrong (Tamat | Tersedia di Cabaca)
  • مقروء 4,569
  • صوت 395
  • أجزاء 4
  • مقروء 4,569
  • صوت 395
  • أجزاء 4
مستمرة، تم نشرها في سبتـ ٢٤, ٢٠٢٠
Kriteria suami idaman Yumita; gemuk, muka pas-pasan, dan tak perlu kaya asalkan tidak sampai melarat. Alasannya adalah karena ia hanya perlu didampingi oleh seseorang yang setara dengannya.

Namun, apa jadinya jika mantan Yumita yang kaya, ganteng, dan bertubuh hawt tiba-tiba muncul dan meminta balikan? Padahal sekarang Yumita tidak secantik dulu, bahkan gemuk dan hanya seorang foodblogger yang juga mengelola toko Happy Pastel milik mendiang ibunya.

"Di mata kamu saya salah."

"Ya."

"Selalu salah."

"Sadar diri. Cakep!"

"Tapi, di mana letak kesalahan saya?"

"Kamu muncul lagi setelah kita putus, sok jadi pelanggan di Happy Pastel, dan bahkan bernapas di depan aku. Itu semua salah kamu."

"... kamu masih kekanakan."
جميع الحقوق محفوظة
قم بالتسجيل كي تُضيف Correct Me If I'm Wrong (Tamat | Tersedia di Cabaca) إلى مكتبتك وتتلقى التحديثات
أو
#82writer
إرشادات المحتوى
قد تعجبك أيضاً
ALANA: A Stepmother's Journey to Love بقلم ytoway
38 جزء undefined أجزاء إكمال
Alana Refasya adalah perempuan yang nyaris tak tersentuh-elegan, mandiri, dan dihormati di dunia mode. Di usia 32 tahun, namanya bukan sekadar label, melainkan simbol eksklusivitas yang bertengger di puncak industri. Setiap gaun rancangannya bukan hanya sekadar pakaian, melainkan seni yang membingkai keanggunan. Sosialita, selebritas, bahkan bangsawan berlomba mengenakan karyanya. Wajahnya menghiasi layar-layar raksasa di kota besar, terpampang dalam cahaya gemerlap yang menciptakan ilusi kesempurnaan. Namun, kesempurnaan adalah fatamorgana yang mudah runtuh saat berhadapan dengan kenyataan. Pernikahan dengan Erland Addison membawanya ke dunia yang tak pernah ia kenal sebelumnya-sebuah rumah yang megah, tetapi kehilangan makna sebagai tempat berpulang. Ada sesuatu yang salah di rumah ini. Mereka yang tinggal di dalamnya terlalu terbiasa untuk merasa tidak dicintai. Terlalu lama mengandalkan satu sama lain tanpa pernah benar-benar percaya bahwa mereka tetap membutuhkan sosok ibu atau pasangan hidup. Dan saat itu juga, kenyataan menghantam Alana dengan keras. Keluarga ini telah porak-poranda dalam genggaman perempuan yang seharusnya menjadi tempat pulang mereka. Hancur begitu saja. Mengikis keyakinan bahwa mereka pantas dan layak dicintai. Luka-luka lama mengakar begitu dalam, kepercayaan telah lenyap, dan di dalam rumah ini-rumah yang seharusnya menjadi tempat kembali-tidak ada ruang bagi siapa pun yang mencoba masuk. Anak-anak itu menatapnya dengan sorot mata waspada, seakan menunggu saat ia melakukan kesalahan. Mereka tidak butuh ibu baru. Mereka tak ingin percaya lagi. Dan Alana pun sadar... perjalanannya baru saja dimulai. Karena ia tahu, membangun rumah bukan sekadar memiliki dinding dan atap. Bahwa memenangkan hati tidak sesederhana merancang gaun yang sempurna. Dan di tempat ini, di antara hati yang telah lama kehilangan kepercayaan, ia mengerti satu hal-sekadar usaha tidak akan pernah cukup.