Story cover for Jejak Di Bulan Januari (Completed) by rifaruhulmuksin_12
Jejak Di Bulan Januari (Completed)
  • WpView
    Reads 27
  • WpVote
    Votes 4
  • WpPart
    Parts 4
  • WpView
    Reads 27
  • WpVote
    Votes 4
  • WpPart
    Parts 4
Ongoing, First published Sep 24, 2020
Jejak Di Bulan Januari

Jejak Di Bulan Januari adalah 

Diantaranya, ranah Singaparna, ranah Galunggung, ranah Tasikmalaya dan ranag Ciamis. Selama 4 kali dalam hitungan kalender Bulan Januari.

Selama aku menikmati akhir pekan di empat daerah tersebut. Aku merasakan kebebasan hidup, melihat beragam suasana, hingga bertemu serta berkenalan dengan orang yang sebelumnya tidak aku kenal.

Dan aku mengerti, ternyata menikmati akhir pekan dalam kesendirian pun terselip kebahagiaan jiwa yang ku rasakan.

Cerita Rifa Ruhul Muksin || 2020
All Rights Reserved
Sign up to add Jejak Di Bulan Januari (Completed) to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Kopi Buat Bulanku cover
Antologi Cerpen Remaja ( COMPLETE ) cover
Peluk Hangat di Ujung Perjalanan cover
Januari ✔ cover
Tanah Surga(SELESAI) cover
OBSESSION : (One-Shoot) cover
Perfect Love (END) ✔ cover
Istiqomah Sampai Halal I| Ahkam (END) cover
Keeping up With the Waluyos cover
I'm Not Yusuf AS [IqNam Series]✔ cover

Kopi Buat Bulanku

35 parts Complete

Jika cinta dan semesta bisa dikolaborasikan, semuanya akan lebih indah dari apa yang pernah kau bayangkan. Ketika kau mencintainya, saat itu juga kau harus menerima semestanya. Karna cinta bukan hanya soal mengerti dan percaya. Tapi cinta lebih kepada yakin. Keyakinanmu padanya, juga kepada Tuhanmu, Sang-Pencipta-Semesta. *** Kau hanya perlu sadar bahwa semesta penuh kejutan, seperti kehadirannya yang penuh kejutan. Begitu memberi kebahagiaan. Tunggu sebentar, aku begitu bisa menerima dengan hati dan tangan terbuka sekalipun saat kebahagiaan datang menghampiriku tapi kenapa aku begitu bungkam dan tidak terimanya jika kesedihan juga ingin mengenalku? *** Mungkin karna aku rindu dipanggil Bulan. Tapi, kini aku juga lupa cara merindu. Ah, yasudah. Biar saja suara-suara bisu ini dalam rangkaian huruf yang sedari dulu terpendam bisa membantuku cara merindu. *** Hari ini, 17 Desember 2017. Akan kuceritakan padamu bagaimana semuanya dimulai. Semua dramaku sejak dua tahun lalu dengannya, Sang-Pencipta-Cinta.