Our Destiny [END]
  • Reads 3,486,207
  • Votes 526,274
  • Parts 63
  • Reads 3,486,207
  • Votes 526,274
  • Parts 63
Complete, First published Sep 25, 2020
Nemu anak? Loh, yang tanggung jawab siapa dong?

Putra Allard Aditama. Pangillanya Allard, bukan Putra maupun Tama. Si brandalan yang sialnya sangat tampan.

Allard itu seperti bunglon. Kadang cuek, kadang galak, kadang gila, kadang dingin. Tapi yang paling melekat adalah sifatnya yang terlalu emosional. Sampai hidupnya dirubah 180° saat menyelamatkan balita kecil.

Sejak saat itu Allard punya 1 tugas lagi. Jadi Papa dadakan. Hal itu tak pernah masuk dalam rencananya. Tapi takdir yang sudah merancangnya.

Selamat membaca kisah Allard, Seina dan Ares ❤
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Our Destiny [END] to your library and receive updates
or
#10anaksma
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
IGNITES  cover
Sasya's Diary [SELESAI] cover
FELICITY COME WITH YOU[COMPLETED] cover
DENTARA(SELESAI) cover
Argarin [END] cover
ALKANA [END] cover
My Maid 21+ cover
Araisy [END] cover
Gavin untuk Givea (Tahap revisi) cover
ALINGGA (Completed) cover

IGNITES

80 parts Complete

(Tersedia Versi eBook) Mendengar namanya saja sudah membuat Wilona bergidik ngeri, apalagi bertemu dengan sosoknya langsung. Mungkin Lona akan kabur begitu melihat bayangannya saja. Jaglion, si cowok paling sadis 'katanya'. Bukan hanya wajahnya yang terlihat dingin, namun sikapnya juga sama. Wilona berharap tidak akan berurusan dengan cowok itu. Dia tidak ingin atmosfernya bersinggungan dengan Jaglion, meski tanpa sengaja. Namun takdir berkata lain. Hari dimana mereka bertemu adalah hari paling sial bagi Wilona. 🏮🏮🏮🏮🏮🏮🏮🏮🏮🏮🏮🏮🏮 "Jadi pacar gue atau jadi buronan?" Tawar Jaglion. "Lebih baik gue jadi buronan daripada harus jadi pacar lo!" Tolak Wilona. "Oke," Jaglion tersenyum smrik. "Gue kasih lo dua kesempatan dalam waktu 24 jam." "Dan gue nggak akan gunain kesempatan itu meskipun lo kasih waktu sampe setahun!" "Ingat, Lona, gue nggak kasih kesempatan itu ke orang lain." "Gue harap gue adalah orang lain itu," kukuh gadis itu. 🏮🏮🏮🏮🏮🏮🏮🏮🏮🏮🏮🏮🏮🏮