Entah apa yang ingin saya tulis lagi.
Saya rasa semua sudah saya tuangkan ke semua tulisan-tulisan saya sebelumnya. Tentang dirimu, wajahmu, senyummu, kebaikanmu sampai saya lupa dengan diri saya sendiri.
Bagaikan seorang ayah kucing yang tidak perduli lagi dengan pasangannya bahkan tidak mau melihat muka anak-anaknya sekalipun.
Apakah aku bagaikan kunciran rambut favorit bagimu yang tidak kau perdulikan, tetapi kau akan berkorban mencarinya sampai kau menemukannya saat kau butuh. Karena kau sudah sangat nyaman dengan kunciran itu sendiri atau diriku bagai gelapnya malam yang dingin, sunyi, sepi dan tak kau sukai saat kau sedang sendiri.
Mungkin aku bagaikan matahari di pagi hari yang kau tatap dan kau membencinya karena kau tidak tidur semalaman menangisi diriku.
Bekasi, 27 September 2020 22:45
Tulisan ini saya dedikasikan untuk kamu dan mungkin diriku sendiri, yang belum bisa berdamai dengan sebuah perpisahan.
"Tak mengapa, kau bahagia saja. Terluka itu bagianku"
-Luwu Timur, 15 Maret 2019
-----------------------------------------
Menulis adalah caraku memikirkanmu dari sudut pandang berbeda.
Karna kau adalah pemilik dari sejuta sajak dan puisiku. Abadilah engkau dalam tulisanku.
Highest Rank :
#1 Perkata (28 Juli 2020)
#3 Puisi (5 Agustus 2020)
#3 Ungkapan (23 Agustus 2020)