Story cover for RANJANG USANG by FachmiLubis
RANJANG USANG
  • WpView
    Reads 539
  • WpVote
    Votes 60
  • WpPart
    Parts 14
  • WpView
    Reads 539
  • WpVote
    Votes 60
  • WpPart
    Parts 14
Ongoing, First published Sep 27, 2020
Entah apa yang ingin saya tulis lagi.
Saya rasa semua sudah saya tuangkan ke semua tulisan-tulisan saya sebelumnya. Tentang dirimu, wajahmu, senyummu, kebaikanmu sampai saya lupa dengan diri saya sendiri. 

Bagaikan seorang ayah kucing yang tidak perduli lagi dengan pasangannya bahkan tidak mau melihat muka anak-anaknya sekalipun.

Apakah aku bagaikan kunciran rambut favorit bagimu yang tidak kau perdulikan, tetapi kau akan berkorban mencarinya sampai kau menemukannya saat kau butuh. Karena kau sudah sangat nyaman dengan kunciran itu sendiri atau diriku bagai gelapnya malam yang dingin, sunyi, sepi dan tak kau sukai saat kau sedang sendiri.

Mungkin aku bagaikan matahari di pagi hari yang kau tatap dan kau membencinya karena kau tidak tidur semalaman menangisi diriku.


Bekasi, 27 September 2020 22:45
All Rights Reserved
Sign up to add RANJANG USANG to your library and receive updates
or
#852quote
Content Guidelines
You may also like
Cinta Berbalut Puisi by HarrySuharto
26 parts Complete Mature
Kisah ini hanya fiksi berdasarkan imajinasi sang penulis menceritakan tentang kisah cinta seorang anak SMA yang introvert dan tak memiliki keberanian untuk mengutarakan perasaannya terhadap sang pujaan hati , kisah ini bermula ketika ia mulai membuat puisi dan mempostingnya di sosial media, ia pun selalu mencurahkan isi hatinya dalam bentuk puisi dan kemudian memposting puisi buatannya, awalnya ia hanya berniat untuk memposting satu puisi namun diantara puluhan like di akun sosial medianya ternyata gadis yang ia sukai membaca puisi tersebut , akhirnya ia memutuskan untuk setidaknya memposting satu puisi setiap minggu, ia berharap suatu saat sang gadis menyadari pesan dari nya. Nothing Bintang lima di titik koordinatnya Saling terpisah jauh jarak mereka Tiada keinginan akan itu semua Namun itulah sejatinya hidup tercipta Demi keindahan kasih dan saling menjaga Ikutilah arah mata angin tuk temui mereka Dan banyak usaha kau butuh mencapainya Sebab mereka tidaklah diam menunggu disana Mereka juga berjalan menikmati masanya Kapankah mereka bisa bertemu di suatu beranda Mungkin juga itu takkan pernah bisa Entahlah, siapa yang kan beri petunjuknya Bulan pun takkan berikan jawabannya Hanya diam dan terus memperhatikan kita Sejauh perjalanan yang penuh luka Apa sebenarnya kisah yang kau bawa? Sekuat tenaga kau berkorban dan berusaha Maukah kau tunjukkan sebuah rahasia? Silih berganti antara bulan dan surya Hanya semakin memperbesar lubang di dada Sanggupkah hati dan jiwa menahannya? Kini waktumu telah di ujung senja Kau hela nafas seolah lega Apakah itu kan tetap jadi rahasia? Bahkan kau tetap kukuh menyimpannya Meski terhina dimata mereka Ataukah itu sudah bukan lagi rahasia? Semua bertanya ada apa? Semua ingin tahu mengapa? Bagaimana kan kau sikapi itu semua? Semua pun terkesima pada akhirnya Sebab jawab mu "TAK ADA APA APA".
You may also like
Slide 1 of 10
Perkata cover
Almost. cover
{PERKATA} Selesai  cover
Tentang Sebuah Rasa [SUDAH TERBIT] cover
Cinta Berbalut Puisi cover
Sasmita Nivriti cover
INKONSISTENSI RASA (TERBIT) cover
SajakSesak 2 [Arief Aumar] cover
harapan yang pupus cover
Indonesian Poetry cover

Perkata

45 parts Complete

Tulisan ini saya dedikasikan untuk kamu dan mungkin diriku sendiri, yang belum bisa berdamai dengan sebuah perpisahan. "Tak mengapa, kau bahagia saja. Terluka itu bagianku" -Luwu Timur, 15 Maret 2019 ----------------------------------------- Menulis adalah caraku memikirkanmu dari sudut pandang berbeda. Karna kau adalah pemilik dari sejuta sajak dan puisiku. Abadilah engkau dalam tulisanku. Highest Rank : #1 Perkata (28 Juli 2020) #3 Puisi (5 Agustus 2020) #3 Ungkapan (23 Agustus 2020)