❗BELUM DIREVISI❗
"Iqbal itu salju! Dingin tapi indah. Meisya suka!" Kalimat itu lagi, terngiang-ngiang di telinganya.
"Meisya itu bidadari. Pemalu, tapi cantik luar dalem, berbeda dengan gadis lain. Iqbal cinta," gumamnya pelan, jawaban yang sama dengan waktu itu. Andai saja Iqbal bisa mengucapkan kalimat itu lagi di depan Meisya, ia pasti akan lebih baik. Namun, takdir tetaplah takdir, kematian adalah takdir yang tak dapat diubah. Ia masih berharap semuanya salah, ia bisa menemui gadis itu lagi.
🥀
Darellio Iqbal Ziqram, putra dari Raden Mas Kiai Bakhtiar Muhammad. Dia bukanlah seorang Gus yang patuh dan menurut pada ayahnya, ia adalah ketua geng motor bernama Elang yang beringas lagi dingin. Namun, percayalah! Itu hanya topeng.
Humairah Aisyah, gadis penyakitan yang hobby menuliskan kalimat-kalimat indah di buku hariannya hanya untuk seorang Iqbal Ziqram. Cinta dalam diam, cinta dalam do'a yang ia jalani akhirnya membuahkan hasil.
Namun ... akankah keduanya berjodoh? Atau kematian yang datang terlebih dahulu?
[CERITA FIKSI NO REAL‼️]
****
Bagi Azmi, cinta pertamanya adalah seorang perempuan yang merupakan teman kecilnya yaitu Nayya.
Kepergian Nayya tanpa jejak membuat Azmi menjadi lelaki yang terkesan dingin dan cuek termasuk kepada penggemarnya. Azmi di kenal luas oleh semua masyarakat karena Ia merupakan salah satu Vokalis Hadroh yang tengah naik daun membuat Ia memiliki banyak penggemar.
Hingga Azmi bertemu dengan seorang perempuan yang terlibat insiden yak terduga dengannya yang membuat Azmi selalu di hantui rasa bersalah.
Rasa bersalah yang kian lama menjadi bibit Cinta. Azmi mencintai perempuan dengan sifat yang membuat Azmi tertantang untuk mendekatinya.
Perempuan dengan sifat dingin Itu enggan menerima kenyataan jika Azmi menyukainya. Ia selalu beranggapan bahwa ia tidak ingin berharap lebih untuk bisa bersama seseorang yang nyatanya tidak akan pantas untuk bersamanya.
Lantas, apakah Azmi berhasil mendapatkan hati perempuan itu? Atau justru Azmi lebih memilih tetap mencintai teman kecilnya?