A Journey of Relationship
  • Reads 3
  • Votes 0
  • Parts 3
  • Reads 3
  • Votes 0
  • Parts 3
Ongoing, First published Sep 28, 2020
Masa-masa SMA adalah masa paling menyenangkan. Berbagai hal tak terlupakan terjadi pada masa SMA. Mengenal arti persahabatan, percintaan bahkan penghianatan. Begitu banyak cerita dilalui walaupun kenikmatan sesungguhnya baru dirasa pada kelas 11-12.
Farissa hanya salah satu murid SMA dengan pandangannya sendiri. Impiannya bukan diterima masuk sekolah favorit daerah melainkan sekolah di kota. Dia melampiaskan kekecewaannya dengan menjadi anak tak tahu diri. Saat pendaftaran, bukannya dia bersemangat untuk mendaftar melainkan sang ibu hingga membuat ibunya menangis. 
Awal masuk sekolah, dia begitu sulit berbaur dengan teman sekelasnya karena dia selalu berada di zona nyamannya. Dia selalu bergantung pada Rida, sang sahabat dimana satu kelas dan teman sebangkunya. Perubahan tak begitu tampak dari diri Farissa. Dia terlalu kaku untuk bersosialisasi.
Perubahan besar terjadi saat kelas II. Farissa mau tidak mau harus menerima tak lagi satu kelas dengan Rida walaupun mereka di jurusan sama. Keadaan akhirnya membuat Farissa berbaur dengan teman sekelasnya. Dia mulai terbuka dengan teman-teman barunya. Bahkan dia bersemangat dalam setiap kegiatan bersama-sama. 
Inilah cerita seorang Farissa. Anak introvert dan pandangannya...
All Rights Reserved
Sign up to add A Journey of Relationship to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
Oneshoot  cover
FIX YOU cover
My Little Angel  cover
Antagonist Badas Couple!! cover
Starla cover
I'm Alexa cover
Lauhul Mahfudz  cover
ARGA : LIMERENCE cover
Om Rony cover

MAHESA

49 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan