Mami bilang, menikah itu selama nya, maka menikah lah dengan laki-laki yang kamu ridhoi agama dan akhlaknya.
Dan aku sudah memutuskan untuk menikah dengan laki-laki yang soleh orang nya.
Aku tidak tahu, di sini, aku yang salah mengucapkan atau mami yang salah pengertian. Karena aku yakin kalimat itu sudah sangat jelas maknanya. Tapi, kenapa paham mami malah melenceng dari maksud ucapan ku itu.
"Bukannya dia sesuai sama kriteria kamu, ya, Wa? Orangnya Soleh, baik, perhatian pengertian, sayang perempuan."
Sabar, Wa, sabar.
"Mamiiiii, aku memang bilang yang penting orangnya soleh, tapi bukan yang namanya Soleh."
****
"Menikah karena perjodohan itu gak semengerikan yang kamu bayangkan, Wa."
Dari kepolosan dan kengebetan mami agar anaknya menikah, aku belajar satu hal.
Menikah dengan restu orang tua adalah hal yang paling menenangkan, melihat kebahagiaan dalam wajah mami dan senyum papa mengenai sudut hatiku.
Namun, mereka tidak merasakan satu hal.
Menikah karena perjodohan memang tidak menakutkan, tetapi menikah disaat hati sedang mencintai seseorang, itulah yang menyeramkan.
***
"Kita hanya butuh separuh hati untuk saling mencintai."
Salahuddin Al Ayyubi.
-----***-----
[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ]
"Hidup bagaikan berjalan di atas tali. Kapan dirimu lengah, maka akan jatuh entah kemana. Begitulah diri tanpa iman. Maka akan tersesat kehilangan arah." - Gus Azzam.
Hana adalah gadis nakal yang kehilangan arah. Namun pernikahan nya dengan Gus Azzam benar benar membuat nya kalut. Tetapi, sehari setelah pernikahan itu, Gus Azzam mendadak harus pergi ke Arab Saudi dan mereka bersiap selama beberapa tahun sebab pandemi menghalangi lelaki itu untuk pulang.
Dia, adalah Gus Azzam. Putra sulung Kyai dari pondok pesantren Al-Furqan. Begitulah orang orang mengenali nya.
Hingga pada satu waktu, setelah sekian lama nya tak bertemu, Azzam akhirnya bisa melihat sang istri ketika berpulang ke tanah air. Dan berencana untuk membawanya ke pesantren.
"Saya bisa menjadi imam, guru, sekaligus suami untuk nya."
Seiring berjalannya waktu, hingga perlahan, Hana mulai luluh mengenal lebih dalam sosok Gus Azzam dan melihat jelas kehidupan nya.
note : (*this is my first story. akan di revisi jika sudah ending. jika ada kesalahan huruf/kalimat, koreksi secara baik baik. semua manusia memiliki kesalahan dan kecerobohan nya masing masing. hamasah.)
#3 in ilmu
#1 in ilmu agama
#28 in islami
#2 in Pesantren
#1 in hijrah
#2 in cerpen