Sudah tiga tahun, semenjak Ayah kerja di luar kota dan aku hadir di rumah ini, Ibu hanya membisu dan membelenggu di dalam kamar. Ayah pun tak kunjung pulang. Memang kami bukan siapa-siapa. Aku hanyalah anak jalanan yang Ayah adopsi. Ibu orang jalanan yang hidup di bawah kolong jembatan dan Ayah memperistrikannya. Sedangkan Ayah adalah karyawan tetap di sebuah perusahaan. Kami tak saling mengenal. Karena kepergian Ayah dan kehadiranku, membuat kami terasa asing bagaikan keluarg adopsi. Mereka memiliki kekelaman yang membuat mereka berpaling. Padahal aku selalu menanti mereka dalam keremangan.